Bantahan 'Ali Abul Hasan Al-'Amili Kepada Al-Khui Dan Siapa Pun Yang Meragukan Keshahihan Al-Kafi

Al-Kafi, merupakan kitab paling utama dan nomor satu bagi Syi'ah setelah Al-Qur'an versi mereka yang masih disembunyikan oleh Imam Mahdi mereka (baca : Dajjal). Pengarang kitab ini bernama Muhammad bin Ya'qub Al-Kulaini yang diberi gelar oleh mereka dengan "Tsiqatul Islam". Dengan gelar tersebut, maka tidak lagi diragukan kredibilitasnya dan keilmuannya di mata para ulama Syi'ah.

Dan sesungguhnya sebagaimana kita ketahui bahwa Al-Kulaini pun merekomendasikan Al-Kafi dengan keshahihan riwayat-riwayat yang ada di dalamnya sebagaimana kesaksian Al-Kulaini sendiri, dia berkata dalam Muqaddimah Al-Kafi :

وقلت: إنك تحب أن يكون عندك كتاب كاف يجمع [فيه] من جميع فنون علم الدين، ما يكتفي به المتعلم، ويرجع إليه المسترشد، ويأخذ منه من يريد علم الدين والعمل به بالآثار الصحيحة عن الصادقين (عليهم السلام) والسنن القائمة التي عليها العمل، وبها يؤدي فرض الله عزوجل وسنة نبيه (صلى الله عليه وآله)، وقلت: لو كان ذلك رجوت أن يكون ذلك سببا يتدارك الله [تعالى] بمعونته وتوفيقه إخواننا وأهل ملتنا ويقبل بهم إلى مراشدهم

Aku berkata: “Sesungguhnya engkau ingin mempunyai sebuah kitab yang lengkap yang terhimpun di dalamnya semua bidang ilmu agama (Islam) yang memadai bagi seseorang pelajar, yang menjadi rujukan bagi pencari hidayah dan dapat mengambil darinya bagi orang yang menginginkan ilmu agama serta beramal dengannya melalui riwayat-riwayat yang shahih dari orang-orang yang benar (Ash-Shadiqin) 'Alaihim As-Salam (imam-imam Ahlul Bait) dan (mengandungi) sunnah yang diyakini yang dapat diamalkan serta (dengan atsar-atsar ini) dapat dilaksanakan segala kefardhuan yang ditetapkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dan Sunnah Nabi-Nya Shallallaahu 'Alaihi Wa Aalihi. Dan aku katakan: “Jika demikian, aku harapkan ia (kitab) ini menjadi sebab untuk Allah memberikan pertolongan dan taufiq-Nya kepada saudara-saudara kita dan penganut ajaran kita serta memberikan petunjuk kepada mereka”. [Muqaddimah Al-Ushul Min Al-Kafi 1/8, lihat : http://www.al-shia.org/html/ara/books/lib-hadis/al-kafi-1/01.htm]

Namun, kita melihat Syi'ah recehan begitu mengingkari kesaksian Al-Kulaini di atas terhadap keshahihan riwayat-riwayat dalam Al-Kafi. Maka Ulama Syi'ah yakni As-Sayyid 'Ali Abul Hasan Al-Musawi Al-'Amili membantah dengan logis terhadap Al-Khui yang telah menyatakan bahwa Al-Kulaini tidak merekomendasikan Al-Kafi dan pada kitab tersebut terdapat riwayat-riwayat yang lemah dan bertentangan dengan Al-Qur'an.

'Ali Abul Hasan Al-'Amili berkata membantah Al-Khui seperti berikut :

وليته تأمل قليلاً قبل أن يتفوه بهذه الدعوى الباطلة , وهل يجوز حفظ ما خالف الكتاب عن الضياع , أو ماكان فيه الريب و الموافق للعامة العمياء مع إحراز كونه للتقية بعد الاشتغال عشرين سنة , و الفرض أن مادعى ثقة الإسلام إلى تصنيف كتابه ما قد أشار إليه ؟!فتبا لأثبت علماء الرجال الناقد الخبير , الشيخ النجاشي على افترائه في دعواه : أن الكليني أوثق الناس في الحديث و أثبتهم .و ألف تب لأوثق الناس و أثبتهم , حيث جمع في كتابه بعد أن ضيع عشرين سنة من عمره , جمع فيه الشاذ المخالف للمجمع عليه , وحفظ فيه ما خالف الكتاب من زخرف و باطل , و قد ترك لسائله المتحير و لإخوانه و لأهل ملته ممن لا يفقهون التمييز بين الحديث , ولا يعرفون صحيحه من ضعيفه , وما يجوز أن يعمل به و مالا يجوز أن يستند إليه

Saya berharap dia (Al-Khui) bisa lebih sedikit jeli sebelum ia mengucapkan dakwaan bathilnya (mengenai Al-Kulaini). Apakah dia (Al-Kulaini) diperbolehkan menyimpan (di dalam Al-Kafi) perkara yang menyelisih Kitabullah? Atau apakah dia diperbolehkan menempatkan di dalamnya keraguan dan perkara yang di setujui oleh orang-orang 'Ammah yang Buta (Ahlus Sunnah), sedangkan ia senantiasa memelihara taqiyyah setelah bekerja keras (dalam penyusunan Al-Kafi) selama 20 tahun. Seharusnya, apa yang telah di-dakwakan Tsiqatul Islam (Al-Kulaini) terhadap penulisan kitabnya adalah apa yang telah di-isyaratkan kepadanya. Maka binasalah ulama-ulama pakar yang ahli telah menetapkan dan mengkritik Syaikh An-Najasyi atas kedustaan dalam dakwaannya (mengenai Al-Kulaini) : "Sesungguhnya Al-Kulaini adalah orang yang paling dapat di percaya dalam hadits, dan paling tsabit di antara mereka". Maka seribu kutukanlah atas orang yang paling tsiqah dan paling tsabit dari para ahli hadits (Al-Kulaini) karena ia mengumpulkan dalam kitabnya setelah membuang 20 tahun umurnya dengan perkara-perkara yang syadz (menyimpang) yang menyelisih dari perkara yang telah di mufakati (ijma') dan menyimpan perkara-perkara yang menyelisih Kitabullah berupa kebohongan dan kebathilan. Lalu Al-Kulaini meninggalkan orang-orang bingung yang mencari bantuannya dan meninggalkan saudara juga millahnya yang tidak memahami perbedaan antara hadits. Mereka tidak mengetahui yang shahih dari yang dha'if, dan apa-apa yang diperbolehkan juga apa-apa yang tidak diperbolehkan untuk beramal dengannya.

Kemudian Abul Hasan menyatakan bahwa seharusnya Al-Kulaini berkata dalam Muqaddimah Al-Kafi seperti berikut :

ثم يقول : وقد يسر الله تأليف كتاب يأخذ منه من يريد علم الدين و العمل به بالآثار الصحيحة و لكنني لم أميّز ذلكو أنا : العالم بالأخبار و العارف بالرجال .و أنا : أوثق الناس في الحديث و أثبتهم .و أنا شيخ أساطين المذهب و فقهائهم العالمين بالحديث .و أنا تلميذ من اجتمعت الكلمة على غاية عملهم بالحديث ومعرفتهم بالرجال , وحفظهم للأخبار , بل تركت مهمة التمييز لك أيها السائل المتحير , و لأخوانك و أهل ملتك , إذ رأيت نفسي أني اعجز عن تهذيب ذلك بعد عشرين سنة , فتركت الامر في ذلك لكم , فإني لا أعرف إلا أقل القليل . و إني اعتذر إليك , فإن مذهب أهل البيت , و الطائفة الحقة , لا يستطيع مثلي و انا من عرفت تصنيف ما سألت عنه .إذ بغاية الأسف أقول : لا يوجد عندنا من الأحاديث الصحيحة إلا النادر و الكتب و الأصول قد ضاعت وفقدت , و العلماء لم ندركهم ولم نعاصرهم , و قد ماتوا و مات العلم معهم

kemudian (seharusnya) ia (Al-Kulaini) berkata (dalam Muqaddimah Al-Kafi) : Sungguh Allah telah memudahkan dalam penyusunan Kitab yang dapat di-ambil manfaatnya oleh siapa saja yang menginginkan ilmu agama dan mengamalkannya dengan atsar-atsar yang shahih, akan tetapi aku sendiri tidak dapat menjelaskan perbedaan itu (mana hadits yang shahih dan mana hadits yang dha'if). Aku adalah seorang yang 'Alim (berpengetahuan) mengenai riwayat-riwayat dan seorang yang 'Arif (mengetahui) rijaal (perawi-perawi hadits). Dan aku adalah orang yang paling terpercaya dalam hadits dan paling tsabit diantara mereka (para ahlinya), dan aku adalah Guru dari para pembesar Madzhab, guru dari Ulama fiqh mereka dan Guru dari para pakar hadits. Dan aku adalah murid dari orang yang telah mampu mengumpulkan kalimat (ilmu-ilmu) karena tingginya puncak amal mereka terhadap hadits dan tingginya pengetahuan mereka terhadap perawi hadits serta tingginya penjagaan mereka terhadap hadits-hadits, namun aku tinggalkan tugas kepadamu wahai penanya yang kebingungan, tentang memilah/membedakan (mana hadits yang shahih dan mana hadist yang dha'if) , dan juga kepada saudara-saudaramu, dan ahli agamamu, sebab aku melihat diriku tidak mampu untuk memperbaiki itu setelah aku habiskan umurku 20 tahun, oleh karena itu aku tinggalkan tugas itu kepada kalian, sesungguhnya aku tidak mengetahui melainkan sangat sedikit, dan aku meminta maaf kepada kalian, sesungguhnya madzhab Ahlul Bait dan golongan yang benar tidak mempunyai kemampuan sebagaimana aku, dan aku adalah orang yang tahu dalam menyusun perkara yang engkau tanyakan. Maka dengan sangat menyesal aku katakan, bahwa tidak di jumpai di sisi kita hadits-hadits yang shahih kecuali jarang , sedangkan kitab-kitab ushul telah hilang dan lenyap, dan Ulama, kami tidak hidup di zaman mereka dan kami tidak berkumpul dengan mereka, dan mereka pun telah mati dan juga matilah ilmu bersama mereka.

- END -

[Al-Fawaid Ar-Rijaliyyah, Al-Intishar Li Shihhat Al-Kafi hal 113-114]

Scan (Buka Pada Tab Baru Lalu Zoom Agar Lebih Besar) :


-----oOo-----


Related Posts

No Response to "Bantahan 'Ali Abul Hasan Al-'Amili Kepada Al-Khui Dan Siapa Pun Yang Meragukan Keshahihan Al-Kafi"

Posting Komentar