Diantara Kitab Sampah Syi'ah; Irsyadul Qulub By Ad-Dailamiy

Telah kita ketahui bahwa agama Syi'ah adalah agama orang-orang dungu, baik dari kalangan awamnya maupun ulamanya. Agama busuk mereka itu sangat sarat dengan penipuan. Kali ini kita akan melihat satu contoh dari ribuan contoh betapa bathil, dungu dan mungkarnya ulama mereka itu yang pada pembahasan ini mengenai dedengkot besar mereka yakni Al-Hasan bin Abi Al-Hasan Ad-Dailamiy.

Karena banyaknya Syi'ah recehan yang tidak mengenal ulama mereka sendiri, biar saya paparkan dulu sekilas mengenai biografi dedengkot mereka tsb. Saya ambil dari web-web resmi mereka dengan meringkasnya.

Web Ansharul Husain 'Alaihis Salam (ansarh.com) memaparkan tentangnya :

الحسن بن أبي الحسن الديلمي

الاختلاف في اسمه

قال البعض بأن اسمه الحسن بن أبي الحسن بن محمد الديلمي، فيكون محمد اسم جده,وقال البعض الآخر بأنه الحسن بن أبي الحسن، محمد الديلمي، فوضعوا محمداً اسماً لأبيه و جعلوا كنيته أبا الحسن 

Al-Hasan bin Abi Al-Hasan Ad-Dailamiy

Ikthtilaf Mengenai Namanya

Sebagian (ulama) berkata bahwa namanya adalah Al-Hasan bin Abi Al-Hasan bin Muhammad Ad-Dailamiy, maka Muhammad adalah nama dari kakeknya. Dan sebagian yang lain berkata bahwa namanya adalah Al-Hasan bin Abi Al-Hasan Muhammad Ad-Dailamiy, mereka menempatkan nama Muhammad pada nama ayahnya dan menjadikan nama kunyahnya yaitu Abu Al-Hasan.

مرتبته العلمية

من أجل معرفة المرتبة العلمية لكل شخص، لا بد من التفحص في كلمات العلماء المعاصرين له و المتأخرين عنه ليظهر بأنهم كيف عرفوا هذا الشخص

وعندما نتتبع كلمات العلماء حول شخصية الديلمي نشاهد بأنه قد عرف بأوصاف من قبيل: العارف، العالم، المحدث، الكامل، وجه من كبار أصحابنا في الفقه و الحديث و العرفان و المغازي و السير و

ويكفينا في وثاقته أن العلامة المجلسي رحمه‏الله نقل كتابيه أعلام الدين و إرشاد القلوب في ضمن كتابه بحار الأنوار

ونقل صاحب وسائل الشيعة أيضاً الكثير من كتبه، وهذا يدل على اعتماد العلماء عليه و وثاقتهم به ويدل على مقامه في ميداني العلم و التقوى
و باعتراف كل من ذكر اسمه من العلماء كان الديلمي من أكابر أصحاب الإمامية في مختلف العلوم بالأخص في علم الفقه و الحديث والعرفان

Kedudukannya Dalam Keilmuan

Dalam rangka mengetahui kedudukan keilmuan bagi setiap orang, wajib bagi kita untuk mengetahui pada perkataan-perkataan para 'Ulama kontemporer dan mutakhkhirin mengenainya agar nampak dengan perkataan mereka tersebut bagaimana mereka dalam mengenal seseorang tersebut. Dan tatkala kami menelusuri perkataan-perkataan para 'ulama mengenai Ad-Dailamiy, kami menyaksikan bahwa sesungguhnya beliau telah dikenal dengan sifat-sifat seperti : "Al-'Arif (Yang Mengetahui), Al-'Alim (Yang Berilmu), Al-Muhaddits (Ahli Hadits), Al-Kamil (Yang Sempurna), termasuk dari pembesar Ashhaab kami (Ulama-Ulama Syi'ah) dalam Fiqh, Hadits, 'Irfan, Maghazi, Siyar,...". Dan cukuplah bagi kami mengenai ketsiqahannya karena Al-'Allamah Al-Majlisi rahimahullah menukil kitab-kitabnya (Ad-Dailamiy) seperti A'lamuddin dan Irsyadul Qulub pada kitabnya Biharul Anwar. Dan turut pula banyak dinukil oleh penulis Wasailusy-Syi'ah dari kitab-kitabnya. Dan inilah bukti bahwa para ulama menjadikannya (Ad-Dailamiy) sebagai sandaran (I'timad) dan mentsiqahkannya. Dan juga bukti akan kedudukannya dalam berbagai bidang keilmuan dan taqwa. Dengan pengakuan dari setiap nama para 'ulama yang telah disebutkan, maka sesungguhnya Ad-Dailamiy termasuk dari pembesar ulama-ulama Syi'ah Imamiyyah dalam cabang ilmu-ilmu yang berbeda, khususnya dalam 'ilmu Fiqh, Hadits, dan 'Irfan.

مؤلفاته

 إرشاد القلوب إلى الصواب: هذا الكتاب من أشهر كتب الديلمي وهو في جزئين الجزء الأول في المواعظ و الحكم من القرآن والسنة والجزء الثاني في مناقب أمير المؤمنين و الأئمة الطاهرين عليهم‏ السلام 

Karya-karyanya (diantaranya) : Irsyadul Qulub, kitab ini termasuk dari kitab-kitab Ad-Dailamiy yang paling masyhur. Dan kitab tersebut memiliki dua juz. Juz pertama mengenai Mawa'izh dan hukum dari Al-Qur'an juga Sunnah. Sedangkan juz kedua mengenai Manaqib Amir Al-Mukminin dan para Imam yang suci 'alaihim as-salam...

وفاته

ذكر العلامة السيد محسن الأمين في أعيان الشيعة، ج1 ص 537 بأن وفاته سنة 841 هـ

Wafatnya : Disebutkan oleh Al-'Allamah As-Sayyid Muhsin Al-Amin dalam A'yanusy-Syi'ah juz 1 hal. 537 bahwa wafatnya pada tahun 841 H.

Source : http://www.ansarh.com/maaref_details_14_الحسن_بن_أبي_الحسن_الديلمي.html

Jangan heran mengapa saya memberikan bold merah pada pemaparan wafat dan karyanya. Insya Allah anda akan segera mengetahuinya. Dan bio di atas sebagaimana lebih dijelaskan al-shia.org menyebutkan mengenai Ad-Dailamiy sbb :

الشيخ الحسن بن علي الديلمي - قدس سره

( القرن الثامن الهجري )

اسمه وكنيته ونسبه

الشيخ أبو محمّد الحسن بن أبو الحسن علي بن محمّد الديلمي 

Asy-Syaikh Al-Hasan bin 'Ali Ad-Dailamiy - Qaddasa Sirrah

(Abad 8 Hijriyah)

Nama, Kunyah, dan Nasabnya : Asy-Syaikh Abu Muhammad Al-Hasan bin Abu Al-Hasan 'Ali bin Muhammad Ad-Dailamiy.

أقوال العلماء فيه : نذكر منهم ما يلي

 قال السيّد الخونساري في روضات الجنّات : العالم العارف الوجيه أبو محمّد الحسن بن أبي الحسن محمد الديلمي ...  فهذا الشيخ من كبراء أصحابنا المحدّثين

 قال السيّد محسن الأمين في أعيان الشيعة : هو عالم عارف عامل محدّث كامل وجيه ، من كبار أصحابنا الفضلاء في الفقه والحديث والعرفان ، والمغازي والسير

قال الشيخ عباس القمّي في الكنى والألقاب : الشيخ المحدّث الوجيه النبيه 

Perkataan Para Ulama Mengenainya : kami akan menyebutkan diantara mereka seperti berikut :

Telah berkata As-Sayyid Al-Khunsariy dalam Raudhatul Jannat : (bahwa Ad-Dailamiy) adalah Al-'Alim (yang berilmu), Al-'Arif (yang mengetahui), Al-Wajih (yang berkedudukan). Abu Muhammad Al-Hasan bin Abi Al-Hasan Muhammad Ad-Dailamiy... Syaikh ini (Ad-Dailamiy) termasuk dari pembesar ulama-ulama Ahli Hadits kami.

Telah berkata As-Sayyid Muhsin Al-Amin dalam A'yanusy-Syi'ah : beliau (Ad-Dailamiy) adalah sang 'Arif, 'Alim, 'Amil, Muhaddits, Wajih. Termasuk dari pembesar ulama-ulama keutamaan kami dalam Fiqh, Hadits, 'Irfan, Maghazi, dan Siyar.

Telah berkata Asy-Syaikh 'Abbas Al-Qummiy dalam Al-Kunna Wa Al-Alqab : (bahwa Ad-Dailamiy) adalah Asy-Syaikh, Al-Muhaddits, Al-Wajih, An-Nabih.

مؤلفاته : نذكر منها ما يلي

 غرر الأخبار ودرر الآثار في مناقب الأطهار

 أعلام الدين في صفات المؤمنين

 الأربعون حديثاً

 إرشاد القلوب 

Karya-karyanya : kami akan menyebutkan diantaranya sebagai berikut : Ghurar Al-Akhbar Wa Durar Al-Atsar Fi Manaqib Al-Athhar, A'lamuddin Fi Shifatil Mu'minin, Al-Arba'un Haditsan, Irsyadul Qulub.

وفاته

لم تذكر لنا المصادر تاريخ وفاته إلاّ أنّه من أعلام القرن الثامن الهجري
 

Wafatnya : Tidak tersebutkan pada kami sumber-sumber tarikh mengenai wafatnya, kecuali bahwa sesungguhnya beliau dari kalangan ulama pada abad 8 Hijriah.

Source : http://www.al-shia.org/html/ara/ola/index.php?mod=rezvan&id=311

Dari data-data di atas, cukuplah bagi kita mengenai kedudukan Ad-Dailamiy yang begitu agung di mata para ulama besar Syi'ah. Dengan demikian agar tidak ada lagi alasan bagi kaum Syi'ah recehan untuk yang kesekian kalinya meludahi kitab dan kalam ulama mereka.

Dan setinggi-tingginya mereka mengagungkan ulama mereka, walhashil ulama mereka tak ubahnya bak kotoran himar. Ulamanya saja seperti itu, lalu bagaimana dengan kualitas dari kalangan recehannya? Mari kita lihat betapa menggelikannya apa yang tertulis pada Irsyadul Qulub oleh dedengkot Ad-Dailamiy.

Ad-Dailamiy berkata pada kitabnya tersebut sbb :

وذكره المجلسي رحمه اللّه في المجلّد التاسع من كتاب بحار الأنوار والسيد البحراني في كتاب مدينة المعاجز بتغيير ما، فمن أراده فليراجعهما 

"Dan telah disebutkan (riwayat) oleh Al-Majlisi pada jilid kesembilan dari kitab Bihar Al-Anwar dan Sayyid Al-Bahrani dalam kitab Madinatu Al-Ma'ajiz...." [Irsyadul Qulub juz 2 hal. 265, Terbitan Mu'assasah Al-A'lami Li Al-Mathbu'at, Beirut - Libanon]

Begitulah yang ditulis oleh dedengkot Ad-Dailamiy.. Mungkin anda akan bertanya-tanya :

"Lalu memangnya kenapa? apa ada yang salah dengan apa yang ditulis oleh Ad-Dailamiy? dia hanya menukil dan menyebutkan sebagaimana para ulama lainnya?"

Sungguh patut disesali, karena permasalahan yang ada justru sangat fatal, karena :

1. Ad-Dailamiy binasa pada tahun 841 H sebagaimana disebutkan oleh dedengkot Muhsin Al-Amin. (Lihat kembali bio-nya di atas).

2. Al-Majlisi lahir pada tahun 1037 H, dan binasa pada 1111 H.
Lihat : http://www.al-shia.org/html/ara/ola/index.php?mod=rezvan&id=62
  • Lalu bagaimana bisa Ad-Dailamiy menukil dari Al-Majlisi sedangkan ketika itu Al-Majlisi belum ada? Al-Majlisi baru nongol sekitar 200 tahunan setelah mampusnya Ad-Dailamiy. Dan sebagaimana diterangkan pada bio di awal pemaparan atas, justru Al-Majlisi lah yang menukil kitab-kitab Ad-Dailamiy ke dalam kitabnya Biharul Anwar, yang ini baru wajar sebagaimana saya disini menukil apa yang dikatakan oleh Ad-Dailamiy -yang telah binasa- dalam kitabnya.
3. Al-Bahrani mampus pada 1107 H, Lihat : http://shiaonlinelibrary.com/الكتب/1423_مدينة-المعاجز-السيد-هاشم-البحراني-ج-١

الكتاب: مدينة المعاجز
المؤلف: السيد هاشم البحراني
الجزء: ١
الوفاة: ١١٠٧ 

Kitab : Madinatul Ma'ajiz
Muallif : As-Sayyid Hasyim Al-Bahrani
Juz : 1
Wafat : 1107

Lihat juga bio-nya di : http://www.al-shia.org/html/ara/ola/index.php?mod=rezvan&id=170

Lagi-lagi, lalu bagaimana bisa Ad-Dailamiy menukil Al-Bahrani yang baru ada 200 tahun lebih setelah mampusnya Ad-Dailamiy?

Itulah agama Syi'ah, hakikatnya dan para ulamanya. Penuh kebathilan dan kepalsuan. Tidaklah recehannya kecuali kotoran di dalam kotoran.

Here The Scan Pages From Irysad Al-Qulub :


-----oOo-----


Related Posts

1 Response to Diantara Kitab Sampah Syi'ah; Irsyadul Qulub By Ad-Dailamiy

10 September 2013 pukul 02.07

Ada rafidhiy seperti cacing kepanasan gara-gara membaca tulisan di atas. Anak mut’ah satu ini berusaha membatalkan kitab Irsyadul-Qulub yang tengah dibahas dengan alasan bahwa naskahnya berbeda dengan naskah-naskah lainnya yang tidak memuat penyebutan Al-Majlisi dan Al-Bahrani bermodal pembelaan dari Al-Milani. Tidak perlu jauh-jauh sampai kesana, jangankan Irsyadul-Qulub, Al-Kafi sendiri yang merupakan kitab paling utama di sisi kaum Syi’ah setelah Al-Qur’an versi Syi’ah, diludahi mentah-mentah, apa lagi Irsyadul-Qulub?

Kemudian anak mut’ah bernama secondprice (barang bekas) tersebut membawa-bawa dari kitab Ahlus Sunnah bahwa terjadi juga yang demikian yaitu dari Tarikh Ibnu ‘Asakir. Maka saya katakan bahwa hal itu adalah penghujjahan yang sangat-sangat tidak nyambung. Apa yang ada dalam Tarikh Ibnu ‘Asakir tidaklah aneh. Karena Mas’ud memang telah ada pada zaman Ibnu ‘Asakir dan beliau mengetahuinya. Sebab Mas’ud lahir 505 H dan Ibnu ‘Asakir lahir 499 H. Dan dimasukkannya Mas’ud bin Muhammad bin Mas’ud ke dalam kitab Tarikh beliau petanda bahwa Ibnu ‘Asakir mengetahuinya. Beliau tidak mengada-ngada karena keduanya memang sezaman.

Bandingkan dengan apa yang terjadi pada Irsyadul Qulub, pada zaman Ad-Dailamiy belum ada Al-Majlisi, lalu bagaimana bisa Ad-Dailamiy menyebut nama Al-Majlisi? Berbeda dengan Ibnu ‘Asakir yang Mas’ud bin Muhammad bin Mas’ud memang telah ada dan Ibnu ‘Asakir mengetahuinya, maka wajar apabila beliau menerangkan mengenainya dalam kitab Tarikh beliau.

Maka dari itu saya katakan bahwa Irsyadul-Qulub itu adalah kitab sampah. Adapun kekeliruan dalam hal penulisan tahun wafat, itu tidaklah aneh karena besar ihtimal itu adalah tashhif. Pada biografi yang lain juga didapati yang dimana muallif kitab menulis wafat biografi seseorang dengan tanggal setelah wafatnya sang muallif, tetapi yang perlu diketahui adalah antara sang muallif dan biografi seseorang yang ditulisnya adalah sezaman, bukan mengada-ada seperti Ad-Dailamiy yang Al-Majlisi belum lahir malah bisa tahu ada Al-Majlisi dan Biharul Anwar.

Jika dikatakan apa yang terjadi pada salah satu naskah Irsyadul-Qulub adalah kekeliruan, maka betapa ajaib dan kreatifnya kekeliruan tersebut. Karena ada penyebutan Al-Majlisi, Biharul Anwar, Al-Bahrani, dan Madinatul Ma’ajiz sebelum Al-Majlisi dan Al-Bahrani lahir pada salah satu naskah Irsyadul-Qulub. Tapi ini adalah kekeliruan! Ya, kekeliruan yang bisa menjadi keajaiban dunia ke-8.

Wallaahu A’lam.

.

Posting Komentar