Tahrif - Aqidah Mayoritas Muhaddits & Muhaqqiq Syi'ah

Berikut ini Kami akan memaparkan pernyataan dari seorang ulama besar Syi'ah yakni Abu Al-Hasan Al-Amili dari kitabnya Miraat Al-Anwaar Wa Misykat Al-Asraar mengenai Tahrif Al-Qur'an yang dimana dia menjelaskan bahwa yang demikian merupakan salah satu aqidah pokok Syi'ah Imamiyah dan dipegang (diyakini) dengan teguh dari kelompok para Muhaddits dan Muhaqqiq Syi'ah.

Sebelumnya, mari sejenak Kita melihat profile dari Abu Al-Hasan Al-Amili dikarenakan banyaknya syi'ah-syi'ah recehan di Negeri ini yang tidak mengenal isi kitab dan ulamanya sendiri.

تلامذة المجلسي – السيد أحمد الحسينى – ص 12 – 13
المولى أبو الحسن الفتوني أبو الحسن بن محمد طاهر بن عبد الحميد بن موسى بن علي بن محمد بن معتوق ابن عبد الحميد النباطي العاملي ، الشريف الفتوني الغروي من أجلاء العلماء الأعاظم ، كما أن آباءه كانوا ذوي علم وفضل ، وقد وصف بالعالم العامل الفاضل الكامل المدقق العلامة أفقه المحدثين وأكمل الربانيين الشريف العدل ، رئيس المحدثين في زمانه وقدوة الفقهاء في أوانه . ولد بأصبهان نحو سنة 1070 ، وأكثر توطنه كان بالنجف الأشرف ، وفى اصبهان كان يسكن في محلة ( درب امام ) ولذا عرف ب* ( الامامي ) . له إجازة الحديث من العلامة المجلسي بتاريخ شعبان سنة 1096 وربيع الأول 1107 ، كما أنه قد أجيز أيضا من جماعة من العلماء الاعلام ، ومنهم الشيخ محمد ابن الحسن الحر العاملي والسيد نعمة الله الجزائري وخاله المير محمد صالح الخاتون آبادي . وقد أجاز كثيرا من العلماء ، منهم ابنه المولى أبو طالب الفتوني والشيخ أحمد ابن إسماعيل الجزائري والسيد نصر الله المدرس الحائري والشيخ عبد الله بن كرم الله الحويزي . قال العلامة النوري : وهذا الشيخ جليل القدر عظيم الشأن أفضل أهل عصره فيما أعلم . من تآليفه ( ضياء العالمين في بيان امامة المصطفين ) و ( الفوائد الغروية ) و ( مرآة الأنوار ومشكاة الاسرار ) و ( شريعة الشيعة ودلائل الشريعة ) و ( حقيقة مذهب الإمامية ) و ( تنزيه القميين ) و ( شرح الصحيفة السجادية ) و ( الفوائد المكية ) و ( نصائح الملوك ) . توفى بالنجف الأشرف سنة 1138 ( أو 1139 ) . ( الفيض القدسي ص 86 ، أعيان الشيعة 7 / 342 ، لؤلؤة البحرين ص 107 ، مستدرك الوسائل 3 / 385 ، الكواكب المنتثرة – مخطوط ) . أنتهى 

Al-Mawla Abu al-Hassan Al-Futuni Abu Al-Hassan bin Muhammad Thahir bin 'Abdul-Hamid bin Musa bin 'Ali bin Muhammad bin Ma'atuq bin 'Abdul Hamid An-Nabathiy Al-'Amili, Asy-Syarif Al-Futuni Al-Gharawi dari Ulama besar nan Shalih, sebagaimana ayah-ayahnya adalah orang-orang berpengetahuan lagi memiliki keutamaan, ia disifati sebagai sosok ulama yang bekerja keras, yang memiliki keutamaan nan sempurna, Al-Mudaqqiq, Al-'Allamah yang paling luas pengetahuannya dalam Fiqh dari kalangan Muhaddits, yang mulia / terhormat dan seorang yang adil, pemimpin para Ahli Hadits dan Qudwah (Panutan) bagi para Fuqahaa di zamannya. Lahir di Isbahan sekitar 1070 AH, menghabiskan sebagian waktunya di Najaf Al-Asyraf, menerima Ijazah Hadits dari al-'Allamah Al-Majlisi di bulan Sya'ban 1096 AH dan Rabi' Al-Awwal 1107 H, ia juga mendapat Ijazah dari sekelompok ulama kenamaan seperti Syaikh Muhammad bin Al-Hassan Al-Hurr Al-'Amili, Sayyid Ni'matullah Al-Jazairiy dan pamannya Al-Mir Muhammad Shalih Al-Khatun Abadi. Ia pada gilirannya juga memberikan Ijazah kepada banyak ulama seperti anaknya yaitu Al-Mawla Abu Thalib Al-Futuni, Syaikh Ahmad bin Ismail Al-Jazairi, Sayyid Nashrallah Al-Mudarris Al-Hairiy dan Syaikh Abdullah bin Karamullah Al-Huwayzi. Al-'Allamah An-Nuri mengatakan tentang dirinya: Syaikh ini adalah seorang yang agung dan ulama besar, yang terbaik di zamannya sejauh yang saya tahu. Dari karya-karyanya; Al-Bayan Imamah Mushthafin, Fawaid Al-Ghurawiyah, Mirat Al-Anwar Wa Misykat Al-Asrar , Syari'ah Asy-Syi'ah Wa Dala'il Asy-Syari'ah, Haqiqat Madzhab Al-Imamiyah, Tanzih Al-Qummiyin, Syarh Ash-Shahifa As-Sajjadiyyah, Fawaid Makkiyah, Nasa-ih Al-Muluk. meninggal di Najaf pada 1138. (Al-Faydh Al-Qudsi hal. 86, A'yan Asy-Syi'ah 7/342, Lulu Al-Bahrain hal. 107, Mustadrak Al-Wasail 3/385, Al-Kawakib Al-Muntatsirah - مخطوط). [Talamidzah Al-Majlisi, As-Sayyid Ahmad Al-Husaini Hal. 12-13]

Telah jelas kedudukan Abu Al-Hasan Al-Amili di mata ulama-ulama Syi'ah dari paparan di atas. Sekarang mari Kita menuju kepada kitabnya Miratul Anwar Wa Misykat Al Asrar. Pada Muqaddimah Ats-Tsaniyyah (Pembukaan Kedua) halaman 25, dedengkot busuk ini berbicara menyatakan Tahrif pada Al-Qur'an seperti berikut :

اعلم أن الحق الذي لا محيص عنه بحسب الأخبار المتواترة الآتية وغيرها أن هذا القرآن الذي في أيدينا قد وقع فيه بعد رسول الله صلى الله عليه واله شيء من التغيرات، وأسقط الذين جمعوه بعده كثيراً من الكلمات والآيات، وأن القرآن المحفوظ عما ذكر الموافق لما أنزله الله تعالى ما جمعه إلا علي عليه السلام، وحفظه إلى أن وصل إلى ابنه الحسن عليه الصلاة والسلام، وهكذا إلى أن وصل إلى القائم عليه السلام وهو اليوم عنده صلوات الله عليه 

"Ketahuilah sesungguhnya kebenaran yang harus diakui; yang orang tidak dapat mengelak darinya, berdasarkan riwayat-riwayat MUTAWATIR dan riwayat-riwayat lainnya bahwa Al-Qur'an yang ada pada tangan kita saat ini telah TERJADI PERUBAHAN DI DALAMNYA setelah wafatnya Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa Aalihi. Dan Orang-Orang yang mengumpulkannya setelah Beliau telah menghilangkan berbagai Kalimat dan Ayat. Sesungguhnya Al-Qur'an yang terjaga menurut keterangan yang sudah disepakati sebagaimana (Al-Qur'an) yang diturunkan oleh Allah Ta'ala, adalah Kitab yang dihimpun oleh Ali dan dijaganya sehingga sampai kepada putra Beliau Al-Hasan dan seterusnya sampai tiba kepada Al-Qaim "Al-Mahdi", dan Kitab itu pada hari sekarang berada di sisinya Shalawaatullaahi 'Alaih."

Here Scan Page From That Book



Dia juga berkata pada pasal keempat yang berjudul Bayanu Khulashoti Aqwali Ulamaina fi Taghyiri Al-Qur'an wa 'adamihi wa Tazyifi Istidlali Man Ankara At-Thaghyir seperti berikut :

اعلم أن الذي يظهر من ثقة الإسلام محمد بن يعقوب الكليني طاب ثراه أنه كان يعتقد التحريف والنقصان في القرآن لأنه روى روايات كثيرة في هذا المعنى في كتاب الكافي الذي صرح في أوله بأنه كان يثق فيما رواه فيه ولم يتعرض لقدح فيها ولا ذكر معارض لها، وكذلك شيخه علي بن إبراهيم القمي ره فإن تفسيره مملوء منه وله غلو فيه . . . ولقد قال بهذا القول أيضاً ووافق القمي والكليني ره جماعة من أصحابنا المفسرين كالعياشي والنعماني وفرات بن إبراهيم وغيرهم، وهو مذهب أكثر محققي محدثي المتأخرين، وقول الشيخ الأجل أحمد بن أبي طالب الطبرسي كما ينادي به كتابه الاحتجاج وقد نصره شيخنا العلامة باقر علوم أهل البيت عليه السلام وخادم أخبارهم عليه السلام في كتابه بحار الأنوار، وبسط الكلام فيه ما لا مزيد عليه.وعندي في وضوح صحة ذا القول بعد تتبع الأخبار وتفحص الآثار بحيث يمكن الحكم بكونه من ضروريات مذهب التشيع 

"Ketahuilah bahwa apa yang terlihat dari Tsiqatul Islam Muhammad bin Ya'qub al-Kulayni adalah bahwa beliau ber-i'tiqod / percaya terhadap Tahrif dan adanya pengurangan pada Al-Qur'an. Karena sesungguhnya beliau banyak meriwayatkan riwayat-riwayat dengan pengertian ini (Tahrif) dalam kitabnya Al-Kafi, yang secara jelas / tegas mengatakan pada awalnya bahwa beliau percaya pada semua yang diriwayatkan dalam kitabnya. Beliau tidak memberikan komentar ataupun mengkritiknya. Beliau juga tidak menyebutkan apa-apa yang bertentangan dengan hal itu. Begitu pun oleh Syaikh / Guru beliau yakni 'Ali bin Ibrahim Al-Qummiy yang telah memuat riwayat berkenaan Tahrif dalam kitab Tafsirnya, penuh dengan kepercayaan Tahrif malah melebihi. Dan telah mengatakan (meyakini) pula pernyataan ini (Tahrif) dan setuju terhadap Al-Qummiy, juga Al-Kulayni, adalah mereka dari kelompok sahabat kami di bidang Tafsir seperti Al-'Ayyasyi dan An-Nu'mani dan Furat bin Ibrahim dan selain mereka, dan ini adalah madzhab dari Mayoritas para Muhaqqiq dan Muhaddits, juga perkataan dari ulama besar yakni Ahmad bin Abi Thalib Ath-Thabrasi yang beliau terus menyatakan dalam kitabnya Al-Ihtijaj dan turut pula guru kami yakni Syaikh Al-'Allamah Baqir Ulum Ahlul-Bayt dan pembantu mereka dalam kitabnya Bihar Al-Anwar. Dia berbicara luas (banyak) mengenai masalah ini dan kita tidak bisa menambahkan apa-apa lagi untuk apa yang dia katakan. Bagiku telah sangat jelas kebenaran pernyataan di atas setelah menganalisis hadits-hadits dan meneliti beberapa atsar sehingga dapat dihukum bahwa pendapat itu (Tahrif) menjadi keyakinan mendasar madzhab Syi'ah.

And Here Scan From That Page




Para ulama Syi'ah yang disebutkan Abu Al-Hassan Al-Amili sebagaimana telah diketahui adalah ulama-ulama besar, sangat jauh di atas Khomeini, Sistani, dan yang lainnya. Ia (Al-Amili) hanya mengulanginya sehingga mereka yang menyangkal dapat berpikir dua kali sebelum menolak. Dan dari apa yang didapat adalah bahwa ia dengan jelas menyatakan bahwa mayoritas para Muhaqqiq dan Muhaddits percaya / ber-i'tiqod terhadap Tahrif dan dia terus menyatakan nama mereka hingga ia bosan dan hanya memutuskan untuk mengatakan "Mayoritas yang mempercaya ini" tetapi dia memberikan beberapa contoh diantaranya seperti:

1 - Al-Qummiy
2 - Al-Kulayni
3 - Al-'Ayyasyi
4 - Al-Nu'mani
5 - Furat bin Ibrahim
6 - Ath-Thabrasi
7 - Al-Majlisi

Semoga Allah melindungi kita dari hakikat syi'ah dan kekufuran (aqidah) mereka dan menyelamatkan mereka yang telah tertipu oleh mereka juga.


Wallaahul Muwaffiq.

Related Posts

No Response to "Tahrif - Aqidah Mayoritas Muhaddits & Muhaqqiq Syi'ah"

Posting Komentar