Syi'ah bukan Islam, ia merupakan agama tersendiri seperti Yahudi dan Nashrani. Layaknya sebuah agama, maka Syi'ah pun memiliki kitab suci tersendiri. Seperti apa kitab suci mereka? Mari kita lihat, disebutkan di dalam salah satu kitab induk mereka yaitu
Al-Kafi Juz 2 halaman 634 oleh ulama tersohor mereka bernama Muhammad bin Ya'qub Al-Kulaini seperti berikut :
علي بن الحكم، عن هشام بن سالم عن أبي عبد الله
عليه السلام قال: إن القرآن الذي جاء به جبرائيل عليه السلام إلى محمد صلى
الله عليه وآله سبعة عشر ألف آية
" 'Ali bin Al-Hakam, dari Hisyam bin Salim, dari Abu 'Abdillah 'Alaihis-Salam, Ia berkata, "Sesungguhnya Al-Qur'an yang
diturunkan melalui perantaraan Jibril 'Alaihis-Salam kepada Muhammad Shallallaahu
'Alaihi Wa Aalihi Terdiri dari 17.000 ayat "
Menurut mereka (Syi'ah) bahwa Teks Al-Qur'an sekarang banyak
ayat-ayat yang dihapus oleh para Shahabat -Radhiyallaahu 'Anhum- ,
sehingga jumlah ayatnya hanya 6000an. Dan Salah satu tokoh besar mereka (Syi'ah), Mujtahid dan Muhaddits Syi’ah abad XI Hijriyyah bernama Mulla Baqir al-Majlisi yang memiliki banyak karangan dan ulama’ Syiah menyebutnya sebagai penutup para muhaddits (ahli hadis) serta memberi predikat sebagai juru bahasa agung Syi’ah, ketika mengomentari riwayat di atas dalam kitabnya
Mir'atul 'Uqul Fii Syarhi Akhbari Alir-Rasul juz 12 halaman 525, ia
berkata :
موثق. و في بعض النسخ عن هشام بن سالم موضع هارون بن مسلم، فالخبر صحيح و لا يخفى أن هذا الخبر و كثير من الأخبار الصحيحة صريحة في نقص القرآن و تغييره، و عندي أن الأخبار في هذا الباب متواترة معنى، و طرح جميعها يوجب رفع الاعتماد عن الأخبار رأسا بل ظني أن الأخبار في هذا الباب لا يقصر عن أخبار الإمامة فكيف يثبتونها بالخبر
"Muwatstsaq
(Dipercaya). Dalam sebagian naskah tertulis, "Dari Hisyam bin Salim"
pada tempat rawi yang bernama Harun bin Salim. Maka khabar/riwayat ini
Shahih dan tidak tersembunyi lagi bahwasannya riwayat ini dan banyak
lagi riwayat-riwayat Shahih lagi Jelas (Tegas) mengenai terjadinya pengurangan dan perubahan dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya riwayat-riwayat dalam bab ini telah mencapai derajat MUTAWATIR secara
makna. Menolak keseluruhan riwayat ini (yang berbicara tentang perubahan
Al-Qur'an) berkonsekuensi menolak semua riwayat (yang berasal dari Ahlul Bayt). Aku mengira (melihat) bahwasanya riwayat-riwayat dalam bab ini tidaklah lebih sedikit
dibandingkan riwayat-riwayat tentang Imamah. Maka bagaimana masalah Imamah itu bisa ditetapkan melalui riwayat?"
Sungguh jelas pernyataan Al-Majlisi di atas. Itu bukan pernyataan Saya, melainkan pernyataan dari seorang ulama besar Syi'ah sekaligus Ahli Hadits mereka yang telah menulis beratus-ratus jilid kitab. Bukan lulusan Qum 10 tahun yang lalu. Maka akankah kaum Syi'ah recehan menentang gurunya sendiri?
Inilah sekilas mengenai aqidah dan keyakinan mereka mengenai adanya tahrif / perubahan dalam Al-Qur'an. Tentu anda semua tahu bahwa barangsiapa yang meyakini hal tersebut, maka ia sudah ingkar terhadap rukun iman kepada Kitab-Kitab Allah. Barangsiapa tidak mempercayai Al-Qur'an yang ada sekarang ini, maka sama dengan tidak percaya kepada Allah, sebab Allah berfirman :
Inilah sekilas mengenai aqidah dan keyakinan mereka mengenai adanya tahrif / perubahan dalam Al-Qur'an. Tentu anda semua tahu bahwa barangsiapa yang meyakini hal tersebut, maka ia sudah ingkar terhadap rukun iman kepada Kitab-Kitab Allah. Barangsiapa tidak mempercayai Al-Qur'an yang ada sekarang ini, maka sama dengan tidak percaya kepada Allah, sebab Allah berfirman :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" [Q.S - 15:9]
Maka tak heran jika banyak para 'Ulama Besar Kaum Muslimin seperti Imam Malik, Imam Asy-Syafi'iy, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Bukhari, dan yang
lainnya menyatakan bahwa SYI'AH BUKAN ISLAM karena salah satu alasan
seperti di atas. Mereka (kaum syi'ah) telah ingkar kepada Al-Qur'an.
Wallaahul Muwaffiq.
1 Response to Al-Qur'an Versi Syi'ah - Tujuh Belas Ribu Ayat
Syiah laknatulloh ....
Posting Komentar