نحن أسود السنة لكشف حقائق الشيعة

Dari dulu hingga sekarang orang-orang syi'ah sangat masyhur akan kebodohannya. Miskin dalam 'ilmu Agama namun banyak berbicara bahkan berdusta mengenainya hingga mereka pun menjadi kaum yang sesat dan menyesatkan. Contoh dekat, jika anda seorang Facebooker, tentu anda mendapati mereka dengan sok fasihnya berkata begini dan begitu, padahal cuma copas dan lebih parahnya tanpa diteliti terlebih dahulu. Sesungguhnya orang-orang seperti mereka akan semakin nampak kebodohannya ketika komputer tidak ada di depan mereka. Itulah mereka, kaum yang beragama bukan di atas 'ilmu melainkan hanya karena "katanya" dan "katanya". Jangankan juhalaa (orang-orang bodoh) dari mereka, ulamanya saja bodoh, apa lagi pengikutnya.

Diantara ketololan mereka yaitu mereka menafikan / meniadakan adanya 'Abdullah bin Saba' sebagai pencetus faham juga 'Aqidah Syi'ah mereka. Mereka beralasan bahwa riwayat-riwayat yang menyebut 'Abdullah bin Saba' hanya melalui jalur seorang yang bernama Saif Bin Umar. Inilah salah satu dari ribuan kejahilan mereka dalam ilmu riwayat.

Ketahuilah wahai hamba-hamba mut'ah, memang Saif Ibn Umar adalah lemah dalam periwayatan Hadits sebagaimana banyak dari Ulama Jarh wa Ta'dil menilainya, NAMUN itu hanya sebatas dalam periwayatan Hadits! Berbeda halnya dalam ilmu Tarikh!

Para Ulama menilainya dapat dijadikan sandaran dalam sejarah adalah :


Adapun Ibn Katsir dalam Bidayah wan Nihayah 7/203, ia lebih cenderung untuk menshahihkan riwayat Saif dalam kronologi terbunuhnya Utsman, walaupun ia mencatumkan lebih dari satu riwayat dalam bab itu, perlu diketahui bahwa di bab itu ada riwayat Khalifah bin Khayat (salah seorang guru Bukhari) dan riwayatnya lebih kuat dari riwayat Saif.

Sebenarnya untuk apa mereka (Syi'ah) mengurusi Saif bin Umar? Toh pada riwayat mereka mengenai 'Abdullah bin Saba' sama sekali tidak melalui Saif bin Umar. Mengapa? Ya, karena mereka malu bahwa sesungguhnya 'Abdullah bin Saba' sebagai pencetus ajaran mereka pun diakui keberadannya oleh pendahulu-pendahulu mereka sendiri yang telah dimuat dalam riwayat-riwayat mereka. Maka dari itu mereka berusaha untuk menyembunyikannya hingga mereka pun sampai-sampai bersekutu dengan para orientalis untuk mengaburkan sosok nyata dari 'Abdullah bin Saba'. Tetapi yang namanya bangkai, pada akhirnya tercium juga. Dan ketika bangkai kalian tercium wahai rafidhah, wahai kaki tangan yahudi, sungguh bau busuknya lebih busuk dari kotoran setan.

Kini mari Kita perjelas bahwa riwayat-riwayat mengenai 'Abdullah Bin Saba' tidak hanya diriwayatkan melalui jalan Saif Ibn Umar. Sebagai contoh yang diantaranya adalah dalam Lisanul Mizan oleh Imam Ibn Hajr Al-'Asqalani  Rahimahullah dan Tarikh Dimasyqi oleh Imam Ibn 'Asakir Rahimahullah.

Pertama

Lisanul-Mizan, 4/483-485 no. 4253, tahqiq : "Abdul-Fattah Abu Ghuddah, Maktabah Al-Mathbu'at Al-Islamiyyah, Cet. 1/1424 * Ibn Hajr


Diriwayatkan dari jalur ABU KHAITSAMAH ia berkata, telah menceritakan kepada kami MUHAMMAD BIN 'ABBAD ia berkata, telah menceritakan kepada kami SUFYAN dari 'AMMAR AD-DUHNI katanya, aku mendengar ABU THUFAIL berkata "Aku melihat Al-Musayyib bin Najbah datang menyeretnya (yaitu ibn saba'), sementara 'Ali sedang berada di atas mimbar. Lalu Ia ('Ali) berkata : "Ada apa dengannya ?" Al-Musayyib berkata : "Dia berdusta atas nama ALLAH dan Rasul-NYA"

Diriwayatkan pula dalam Tarikh Dimasyqi * Ibn Asakir 29/7 dengan sanad hasan


Kedua

- Lisanul Mizan * Ibn Hajr


Diriwayatkan melalui jalur 'AMR BIN MARZUQ ia berkata, telah menceritakan kepada kami SYU'BAH dari SALAMAH BIN KUHAIL dari ZAID BIN WAHB ia berkata, "Ali bin Abi Thalib (Radhiyallaahu 'Anhu) berkata, "ada apa denganku dan dengan orang jahat yang hitam ini (maksudnya ibn saba) ia telah mencela Abu Bakr dan 'Umar (Radhiyallaahu 'Anhumaa)"

Diriwayatkan pula dalam Tarikh Dimasyqi * Ibn Asakir 29/7 dengan sanad shahih


Ketiga

- Lisanul Mizan * Ibn Hajr


Diriwayatkan dari jalur MUHAMMAD BIN 'UTSMAN BIN ABI SYAIBAH ia berkata, telah menceritakan kepada kami MUHAMMAD BIN 'ALA ia berkata, telah menceritakan kepada kami ABU BAKR BIN 'AYYAS dari MUJALID dari SYA'BI ia berkata, "Pertama kali yang berdusta adalah Abdullah bin Saba"

Diriwayatkan pula dalam Tarikh Dimasqy * Ibn 'Asakir 29/7


Ke-empat

- Lisanul Mizan * Ibn Hajr


Abu Ya'la Al-Mushili berkata dalam kitab Musnadnya, "Telah menceritakan kepada kami ABU KURAIB ia berkata, telah menceritakan kepada kami MUHAMMAD BIN HASAN AL-ASADI ia berkata, telah menceritakan kepada kami HARUN BIN SHALIH dari HARITS BIN ABDURRAHMAN dari ABUL JALAS katanya, "aku mendengar Ali berkata kepada Abdullah bin Saba : "Demi Allah, Beliau tidak pernah menyampaikan kepadaku sesuatupun yang beliau sembunyikan dari manusia. Benar-benar aku mendengar Beliau bersabda : Sesungguhnya sebelum terjadinya kiamat ada tiga puluh pendusta, dan engkau adalah salah satu dari mereka"

Atsar ini tsabit (kokoh) Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunnah no. 1325, Abu Ya'la dalam Musnad-nya no. 449, dan Ibnu Abi 'Ashim dalam As-Sunnah no. 982. Al-Haitsamiy berkata dalam Majma'uz-Zawaid 7/333 : "Para perawinya tsiqah (terpercaya)".

Diriwayatkan pula dalam Tarikh Dimasyqy * Ibn Asakir

أخبرنا أبو المظفر بن القشيرى ، أنا أبو سعـد الجنزروذى ، أنا أبوعمـرو ابن حمدان ، وأخبرنا أبو سهل محمد بن إبراهيم بن سعدويـه ، أنا أبو يعـلى الموصلي ، نا أبو كريب محمد بن العلاء الهمداني , نا محمد أبن الحسـن الأسدى ، نا هارون بن صالح الهمداني ، عـن الحارث أبـن عبد الرحمن عـن أبي الجلاس ، قال : سمعـت عليا يقـول لعبد الله السبئي : ويلك والله ما أفضي إلي بشيء كتمه أحداً من الناس ، ولقـد سمعته يقول : أن بين يدي الساعة ثلاثين كذابا وإنك لا حدهم . قالا : وانا أبو يعلى ، نا أبو بكر بن أبي شيبة ، نا محمد أبن الحسـن ، زاد أبن المقرىء الأسدي بإسناده مثله

Kelima


"Berkata ABU ISHAQ AL-FAZZARI dari SYU'BAH dari SALAMAH BIN KUHAIL dari ABU ZA'RA' dari ZAID BIN WAHB : Bahwasannya Suwaid bin Ghafalah masuk menemui 'Ali Radhiyallaahu 'Anhu di masa kepemimpinannya. Lalu ia berkata : "Aku melewati sekelompok orang menyebut-nyebut Abu Bakr dan 'Umar (dengan kejelekan). Mereka berpandangan bahwa engkau juga menyembunyikan perasaan seperti itu kepada mereka berdua. Diantara mereka adalah abdullah bin saba dan dialah orang pertama yang menampakkan hal itu" Lantas 'Ali berkata : "Aku berlindung kepada ALLAH untuk menyembunyikan sesuatu terhadap mereka berdua kecuali kebaikan" Kemudian beliau mengirim utusan kepada abdullah bin saba dan mengusirnya ke Al-Madain. Ia ('Ali) juga berkata : "Jangan sampai engkau tinggal satu negeri bersamaku selamanya" Kemudian Ia bangkit menuju mimbar sehingga manusia berkumpul. Lantas ia menyebutkan kisah secara panjang lebar yang padanya terdapat pujian terhadap mereka berdua (Abu Bakr dan 'Umar), dan akhirnya ia berkata : "Ketahuilah, jangan pernah sampai kepadaku dari seorangpun yang mengutamakan aku dari mereka berdua melainkan aku akan mencambuknya sebagai hukuman untuk orang yg berbuat dusta" (Atsar ini TSABIT).

Lalu berikut ini adalah beberapa diantara Perkataan Para 'Ulama mengenai 'Abdullah bin Saba' yang tidak lain dikarenakan Mereka meyakini keberadaanya :

- Amirul Mu'minin Fil Hadits Al Imam Ibn Hajr Rahimahullah berkata dalam kitabnya Lisanul Mizan 3/360 :


"Abdullah bin saba' termasuk zindiq yang paling ekstrim... ia memiliki pengikut yang disebut sabaiyyah, mereka (kaum sabaiyyah) memiliki keyakinan sifat ketuhanan pada diri 'Ali bin Abi Thalib. Beliau telah membakar mereka dengan api pada masa kekhilafahannya"

- Ibnu Hibban Rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Majruhin 2/253 :


"Sesungguhnya Al-Kalbi ialah seorang Sabaiyyah termasuk yang berkata (berkeyakinan) bahwa sesungguhnya 'Ali belum mati, dia akan kembali ke dunia sebelum hari kiamat"

- Syaikhul Islam Ibn Taymiyyah Rahimahullah berkata dalam kitabnya Majmu Fatawa 28/483 :


"Sesungguhnya permulaan Rafidhah (Syi'ah) berasal dari seorang Zindiq, yaitu 'Abdullah bin Saba'. Dan ia (Ibn Saba') adalah orang yang menampakkan sikap ghuluw kepada 'Ali (Radhiyallaahu 'Anhu), mengklaim ke-imamahan, nash, dan kema'shuman kepadanya"

- Al-Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah berkata dalam kitabnya Mizanul I'tidal 2/426 :

عبد الله بن سبأ من غلاة الشيعة ، ضال مضل

"Abdullah bin Saba' termasuk syi'ah ekstrim, ia sesat dan menyesatkan"

- Ash-Shafadi Rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Wafil Wafayat 17/20 :

عبد الله بن سبأ رأس الطائفة السبئية

"Abdullah bin Saba' adalah "bapak" dari golongan Sabaiyyah"

- Imam As-Suyuti Rahimahullah berkata dalam kitabnya Lubbul Lubab fi Tahriril Ansab 1/132 :

نسبة السبئية إلى عبد الله بن سبأ

"Penisbatan (penyandaran) As-Sabaiyyah ialah kepada 'Abdullah bin Saba"

- dan masih buaaaaanyaaaaaaaaaak lg..

Begitu pun di sisi Syi'ah, sosok keberadaan dari 'Abdullah bin Saba' adalah nyata, dan diyakini oleh para ulama mereka terdahulu. Ini sangat logis, karena memang orang-orang terdahulu-lah paling mengetahui sejarah. Berbeda dengan orang-orang Syi'ah sekarang yang merasa lebih mengetahui masa lalu daripada pendahulunya yang dikarenakan mereka malu untuk mengetahui hakikat pencetus mereka yang telah terbongkar habis oleh fakta.

Pertama adalah dari Rijal Al-Kasysyi yang dimana Al-Kasysyi sebagaimana diketahui adalah seorang ulama besar Syi'ah dalam ilmu rijal, kedudukannya sangat diakui dan dihormati oleh syi'ah.

- Rijal Al-Kasysyi


"Sesungguhnya abdullah bin saba mendakwakan nubuwwah dan mengatakan Amirul-Mu'minin ('Ali bin Abi Thalib) adalah Allah - Maha Tinggi Allah atas tuduhan itu - . Khabar itu pun sampai kepada Amirul-Mu'minin. Beliau memanggilnya dan mengkonfirmasikannya. Ia (abdullah bin saba) berkata : "benar, engkau adalah Allah. Telah dibisikkan ke dalam hatiku bahwa engkau adalah Allah dan aku adalah nabi" . Amirul-Mu'minin as berkata : "Celaka kamu, syaithan telah menundukkanmu" Rujuklah dari perkataanmu, ibumu pasti binasa, dan bertaubatlah !" . Ia menolak (untuk bertaubat), lalu ia dipenjara dan diminta untuk bertaubat dalam waktu tiga hari. Namun ia tidak mau bertaubat juga, sehingga (dijatuhi hukuman) dibakar dengan api. Amirul-Mu'minin berkata : "syaithan telah menguasai dirinya. Ia datang kepadanya (ibn saba') dan membisikkan ke dalam hatinya hal tersebut"

Hal tersebut sebagaimana juga terdapat dalam Ikhtiyar Ma'rifatur Rijal 2/106-107 oleh dedengkot besar Syi'ah Ath-Thusi yang disebutkan juga bahwa :


"Dari Hisyam bin Salim, dia berkata, Aku mendengar Abu Abdullah berkata - dan dia sedang menceritakan kepada sahabatnya tentang Abdullah bin Saba dan apa yang dia dakwakan berkenaan dengan rububiyyah Amirul Mu'minin Ali bin Abi Thalib - maka dia berkata, "Sesungguhnya ketika dia (ibnu Saba) mendakwa hal tersebut (sifat rububiyyahnya Amirul Mu'minin) maka Amirul mu'minin memintanya untuk bertobat tapi dia menolak maka Amirul mu'minin membakarnya dengan api."

Pada Maktabah Syi'ah Online untuk Ikhtiyar Ma'rifatur Rijal terdapat pada juz 1 hal. 323,  Klik Here.

And Here The Scan Pages From That Book.



Kembali ke Rijal Al-Kasysyi, Dari Abu 'Abdillah, bahwasannya ia berkata :


"Allah melaknat abdullah bin saba. Sesungguhnya ia mendakwakan Rububiyyah kepada Amirul-Mu'minin as, sedangkan Amirul-Mu'minin - demi Allah - hanyalah seorang hamba yang mentaati Allah. Neraka Wail adalah balasan bagi siapa saja yang berdusta atas nama kami. Sesungguhnya telah ada satu kaum berkata-kata tentang kami sesuatu yang kami tidak mengatakannya. Kami berlepas diri kepada Allah atas apa yang mereka katakan itu, kami berlepas diri kepada Allah atas apa yang mereka katakan itu"


"Telah menyatakan sebagian ahli 'ilmu bahwa sesungguhnya 'Abdullah bin Saba' itu orang beragama yahudi kemudian masuk islam dan mendukung Ali a.s. Dia berkata ketika masih beragama yahudi bahwa Yusya' Bin Nun itu adalah pewaris Nabi Musa AS dengan cara yang berlebihan, ketika dia sudah beragama Islam, setelah wafatnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dia mengatakan hal yang sama (bahwa Ali a.s itu adalah penerima wasiat dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam).. 'Abdullah bin Saba' adalah terkenal sebagai orang yang PERTAMA KALI MEWAJIBKAN KEYAKINAN bahwa Ali a.s sebagai imam, dan dia tidak mengakui orang yang memusuhi Ali a.s, serta memberantas para penentangnya dan mengkafirkan mereka. Dari sinilah asal perkataan orang-orang yang menyelisihi syi'ah (maksudnya Ahlus-Sunnah) : "sesungguhnya dasar tasyayyu' (syi'ah) rafidhah DIAMBIL DARI AJARAN YAHUDI...!!!"

Scan Kitab Rijal Al-Kasysyi

Rijal Al-Kasysyi Online : [http://www.al-shia.org/html/ara/books/lib-rejal/rejal_kashi2/1.html]

Mirip dengan riwayat di atas juga disebutkan oleh An-Naubakhti dalam Firqotusy-Syi'ah :


"kelompok Saba'iyyah mengatakan keimamahan 'Ali dan hal itu merupakan satu kewajiban dari Allah 'Azza wa jalla. Mereka adalah pengikut abdullah bin saba. Mereka adalah orang-orang yang menampakkan pencelaan terhadap Abu Bakr, 'Umar, 'Utsman, dan para Shahabat. Ia (Ibnu Saba) berkata : "Sesungguhnya 'Ali memerintahkannya''. Maka 'Ali menangkapnya dan mengkonfirmasi atas perkataannya tersebut, dan ia pun mengakuinya. Lalu 'Ali memerintahkan untuk membunuhnya. Orang-orang berteriak : "Wahai Amirul-Mu'minin, apakah engkau akan membunuh orang yang menyerukan mencintai Ahlul Bayt, kepemimpinanmu, dan berlepas diri dari musuh-musuhmu ?" Maka 'Ali mengasingkannya ke daerah Madain"

Pada halaman 22 dia pun berkata :


Diriwayatkan oleh sekelompok ahli ilmu (ulama) dari Shahabat 'Ali bahwasannya 'Abdullah bin Saba' adalah seorang yahudi yang masuk Islam, lalu memberikan loyalitas kepada 'Ali. Saat masih dalam agama yahudi, ia pernah berkata tentang Yusya' bin Nun sepeninggal Musa 'a.s perkataan seperti ini. Lantas setelah masuk Islam, ia berkata tentang 'Ali seperti apa yang dikatakannya kepada Yusya bin Nun. Ia adalah orang yang PERTAMA KALI mengumumkan pendapat wajibnya keimamahan 'Ali as dan menampakkan berlepas diri terhadap musuh-musuhnya... Dari sinilah asal perkataan orang-orang yang menyelisihi syi'ah (Maksudnya Ahlus-Sunnah) : "sesungguhnya dasar/asal rafidhah (syi'ah) DIAMBIL DARI AJARAN YAHUDI...!!!"


Dan An-Naubakhti ini menurut penilaian orang syi'ah adalah seorang yang tsiqah lagi diakui. Sebagaimana dipaparkan oleh mereka dalam Jami'ur-Ruwat oleh Al-Ardabili 1/228 dan Al-Kuna wal-Alqab oleh 'Abbas Al-Qummi 1/148.

Lihat juga [Abdullah bin Saba] dalam Ikhtiyar Ma'rifatur-Rijal oleh Ath-Thusi juz 1 hlmn 323-325
http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/2932_%D8%A7%D8%AE%D8%AA%D9%8A%D8%A7%D8%B1-%D9%85%D8%B9%D8%B1%D9%81%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE-%D8%A7%D9%84%D8%B7%D9%88%D8%B3%D9%8A-%D8%AC-%D9%A1/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_346#top
 
Naqd Ar-Rijal oleh Tafresy juz 3 hlmn 108-109
http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/2950_%D9%86%D9%82%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%AA%D9%81%D8%B1%D8%B4%D9%8A-%D8%AC-%D9%A3/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_108#top


Al hulli pun berkata dlm خلاصة الاقوال في معرفة الرجال hlmn 237 :

"Orang yang berlebih-lebihan lagi terlaknat (maksudnya 'Abdullah bin Saba'). Amirul-Mu'minin telah membakarnya dengan api. Ia mengatakan bahwa 'Ali adalah tuhan, dan ia adalah nabi"

http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/2940_%D8%AE%D9%84%D8%A7%D8%B5%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%82%D9%88%D8%A7%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D8%A7%D9%85%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%84%D9%8A/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_369

Lihat juga, Biharul Anwar oleh Al-Majlisi juz 25 halaman 286-287
http://www.al-shia.org/html/ara/books/lib-hadis/behar25/a29.html

Wasailusy-Syi'ah oleh Al-Hurr Al-Amili juz 28 halaman 336
http://www.alhikmeh.com/arabic/mktba/hadith/wasael28/v17.html

Maka tak heran tatkala dalam Taj Al-'Arus halaman 5-6 dinyatakan :


"Sesungguhnya asal usul Syi'ah disandarkan kepada 'Abdullah bin Saba', karena dialah orang yang pertama kali mengatakan tentang konsep imamah"

Lalu Sa'd bin 'Abdillah Al-Qummi (Al-Qummi ini menurut penilaian orang Syi'ah termasuk orang yang tsiqah yang luas pengetahuannya tentang khabar/riwayat, lihat jami'ur-Ruwaat, 1/352) pun berkata dalam Al-Maqalatu Wal-Firaq halaman 20 saat memaparkan kelompok saba'iyyah :


"Kelompok Saba'iyyah adalah pengikut 'Abdullah bin Saba'.. ia adalah 'Abdullah bin Wahb Ar-Rasibiy Al-Hamdani. Para pembantunya adalah 'Abdullah bin Khurasiy dan Ibnu Aswad. Mereka berdua termasuk orang terkemuka dari kalangan pengikutnya. Ia (Abdullah bin Saba') adalah orang yang PERTAMA KALI menampakkan celaan terhadap Abu Bakr, 'Umar, 'Utsman, dan Para Shahabat, serta berlepas diri dari mereka semuanya".

Ibnu Abil-Hadiid menyebutkan dalam Syarh Nahjil-Balaghah juz 5 halaman 5 bahwa 'Abdullah bin Saba' pernah berdiri ketika 'Ali bin Abi Thalib sedang berkhutbah. Lalu dia (Ibn Saba) berkata :

"Engkau, engkau" Ia (ibn saba') mengulang-ulang perkataan itu. Maka 'Ali berkata kepadanya : "Celaka kamu, siapakah diriku ?" ibnu saba' menjawab : "Engkau adalah Allah". 'Ali pun memerintahkan untuk menangkapnya dan orang-orang yang sependapat dengannya".

http://www.amal-movement.com/maktaba/nahjabialhadid/5.htm 

http://gadir.free.fr/Ar/imamali/ktb3/EbilHadid/7/book_05/kh0004.htm

Ni'matullah al-jazairiy yang dikenal sebagai seorang ulama besar Syi'ah sekaligus muhaddits mereka sebagaimana dalam Al-Kuna Wal-Alqab, 3/298 dan Safinatul-Bihar 2/601, dia berkata dalam Anwarun-Nu'maniyyah, 2/234 :


"Abdullah bin Saba' berkata kepada 'Ali as : "engkau adalah tuhan yang sebenar-benarnya". Maka 'Ali mengasingkannya ke daerah Madain. Dan dikatakan : "Sesungguhnya ia dulu seorang Yahudi lalu masuk islam. Saat masih beragama Yahudi ia pernah berkata terhadap Yusya' bin Nun dan Musa (A.S) semisal apa yang dikatakannya kepada 'Ali".

An Nasyi Al Akbar mencantumkan tantang 'Abdullah bin Saba', dan golongan As-Sabaiyah dalam kitabnya Masail Al-Imamah Wa Muqtathofaat Minil Kitabil Ausath Fil Maqalat / ditahqiq oleh yusuf faan as, (Bairut 1971) halaman 22, 23, seperti berikut :


"Dan suatu golongan yang mereka mendakwahkan bahwa Ali a.s masih hidup dan tidak pernah mati, dan ia tidak akan mati sampai ia menghalau (mengumpulkan) orang arab dengan tongkatnya, orang ini adalah As-Sabaiyah, pengikut 'Abdullah bin Saba'. Dan 'Abdullah bin Saba adalah seorang laki-laki dari penduduk San'a, seorang yahudi, telah masuk Islam lewat tangan Ali dan bermukim di Al Madain"

Abu Hatim Ar-Razi (322H) (bukan Abu Hatim Sunni karena ia meninggal th 277 H) dalam kitabnya Az Zinah Fil Kalimaatil Islamiyah Al 'Arabiyah, hal : 305. ditahqiq oleh Dr. 'Abdullah bin Salum As Samiraai (terbitan Darul Huriyah Litaba'ah, di baghdad 1392 H / 1972) menyebutkan :


"bahwasanya 'Abdullah bin Saba dan orang-orang yang mengikuti perkataannya dari kalangan As-Sabaiyah, adalah mereka mendakwakan sesungguhnya Ali adalah Tuhan dan beliau menghidupkan orang mati, dan mendakwakah menghilangnya Ali setelah meninggal dunia dan berhenti sebatas itu"

Keberadaan sosok 'Abdullah bin Saba' adalah sesuatu yang telah disepakati oleh Ahlus-Sunnah dan syi'ah mutaqaddimiin. Saya ulangi bahwa hal demikian sangatlah logis, sebab tentunya orang-orang terdahulu lah yang paling mengetahui sejarah. Dan berikut ini adalah pernyataan tokoh syi'ah kontemporer yang bernama Muhammad Husain Az-Zain dalam Asy-syi'ah Wat-Tarikh, halaman 213 :


"Maka, sesungguhnya sosok laki-laki ini - yaitu 'Abdullah bin Saba - diketahui benar adanya dan menampakkan sikap berlebih-lebihan (ghulluw). Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka (orang-orang syi'ah) ragu-ragu akan keberadaannya sehingga menjadikannya sebagai sosok khayalan.. Adapun kami, sesuai penelitian termuktakhir, tidak ragu akan keberadaannya dan sikap berlebih-lebihannya"

Dan masih banyak lagi penyebutan sosok keberadaan 'Abdullah bin Saba' dalam kitab-kitab Syi'ah :

الخصال للصدوق (381 هـ) صفحة628
www.yasoob.com/books/htm1/m012/09/no0999.html


http://www.shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/1135_%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B9%D8%AA%D9%82%D8%A7%D8%AF%D8%A7%D8%AA-%D9%81%D9%8A-%D8%AF%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%85%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%AF%D9%88%D9%82/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_0?pageno=100#top

من لا يحضره الفقيه للصدوق - الجزء1 صفحة325
www.al-shia.org/html/ara/books/lib-hadis/faqih-1/13.htm#link55

Tidakkah mereka (syi'ah) berfikir ?


Dan masih sangat banyak, apa yang telah Saya paparkan hanya sebagian kecil saja dari kitab-kitab syi'ah tentang keberadaan 'Abdullah bin Saba' sebagai sosok yang nyata. Sekarang mari kita ambil kesimpulan dari paparan-paparan di atas, yang diantaranya adalah, bahwa :

• 'Abdullah bin saba adalah nyata, bukan tokoh fiktif, orang-orang terdahulu yang tentunya paling mengetahui sejarah di Sunni maupun di syi'ah mengakuinya. Adapun tokoh-tokoh Syi'ah sekarang yang mengingkari sosok 'Abdullah bin Saba', maka anak kecil pun juga dapat menilai bahwa tokoh-tokoh tersebut adalah BODOH LAGI PENGECUT karena sejarah dan para pakarnya sudah sangat jelas mengakuinya.

• 'Abdullah bin saba adalah orang pertama kali mencetuskan konsep imamah dan berlepas diri dari Abu Bakr, Umar, dan para Shahabat Radhiyallaahu 'Anhum. Karenanya asal-usul aqidah Syi'ah murni berasal dari Abdullah bin saba.

• 'Abdullah bin Saba' adalah orang yang berdusta atas nama Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam dan Ahlul Bayt Radhiyallaahu 'Anhum.

Kini, mari kita saksikan riwayat berikut :

Abu 'Abdillah berkata:


"Kami Ahlul Bayt adalah orang-orang jujur (benar), tetapi selalu ada pendusta yang berdusta atas nama kami. Maka runtuhlah kejujuran kami di mata manusia. Adalah Rasulullah Saw manusia yang paling jujur ucapannya, dan adalah Musailamah al-Kazzab telah berani berbuat dusta atasnya. Adalah Amirul Mu'minin ('Ali) orang yang paling jujur -yang dibersihkan namanya oleh Allah- sepeninggal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, dan adalah Abdullah ibn Saba' -semoga dilaknat oleh Allah- TELAH BERANI BERDUSTA ATASNYA. Dan adalah Abu Abdillah al-Husain ibn Ali telah diuji dengan al-Mukhtar (ats-Tsaqafi)," Kemudian Abu Abdilah menyebut nama al-Harits asy-Syami dan Banan: "Keduanya telah berdusta atas Ali ibn al-Husain," kemudian menyebut al-Mughirah ibn Sa'id, Buzaigh, as-Surri, Abu al-Khath-thab, Mu'ammar, Basy-syar al-'Asy'ari, Hamzah al-Yazidi dan Shaid al-Nahdi, beliau berkata: "Semoga Allah melaknat mereka, sesungguhnya para pendusta selalu berdusta atas kami. Cukuplah Allah yang menghukum setiap pendusta dan Allah pasti merasakan kepada mereka panasnya besi (neraka)"

Riwayat ini terdapat dalam kitab Ikhtiyar Ma'rifatur-Rijal oleh Ath-Thusi juz 2 hlmn 593
http://www.shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/2933_%D8%A7%D8%AE%D8%AA%D9%8A%D8%A7%D8%B1-%D9%85%D8%B9%D8%B1%D9%81%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE-%D8%A7%D9%84%D8%B7%D9%88%D8%B3%D9%8A-%D8%AC-%D9%A2/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_177#top

Biharul Anwar oleh Al-Majlisi juz 25 hlmn 263
http://www.al-shia.org/html/ara/books/lib-hadis/behar25/a27.html

Mu'jam Rijal Al Hadits juz 15 hlmn 263
http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/3006_%D9%85%D8%B9%D8%AC%D9%85-%D8%B1%D8%AC%D8%A7%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%AF%D9%8A%D8%AB-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%8A%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%88%D8%A6%D9%8A-%D8%AC-%D9%A1%D9%A5/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_260

- dan yang lainnya

Sanadnya pun Shahih sesuai Kaidah Ilmu Hadits Versi Syi'ah

رجال السند :
1- محمد بن خالد الطياليسي
قال السيد الشبيري الزنجاني
(يبقى الكلام عن وثاقة محمد بن خالد الطيالسي ويشهد لذلك أمور:
الأول: رواية محمد بن علي بن محبوب – وهو من أعيان الطائفة – عن الطيالسي كتبه وهو دليل على اعتماده عليه.
الثاني: وقوع الطيالسي في طريق أجلاء الثقات إلى كتب جماعة:
منهم: سيف بن عميرة.
منهم: محمد بن معروف.
وقد روى كتابهما محمد بن جعفر الرزاز – وهو من أجلاء مشايخ الإمامية الثقات – عن محمد بن خالد الطيالسي عنهما، وهو دليل على اعتماد الرزّاز على الطيالسي.
منهم: رزيق بن الزبير.
روى عبدالله بن جعفر الحميري عن محمّد بن خالد الطيالسي عنه.
وأيضًا قد روى حميد بن زياد – الذي وثقه الشيخ والنجاشي مع كونه واقفيًّا – أصولاً كثيرة عن محمد بن خالد الطيالسي.
الثالث: رواية جماعة من أجلاء الثقات عنه، فقد روى عن الطيالسي – مضافًا إلى من تقدم ذكره – سعد بن عبدالله وسلمة بن الخطاب – الذي هو ثقة على الأظهر – وابنه عبدالله بن محمد بن خالد الطيالسي وعلي بن إبراهيم وعلي بن سليمان الزراري ومحمد بن الحسن الصفار ومحمد بن الحسين – المتحد مع محمد بن الحسين بن أبي الخطّاب - ومعاوية بن حكيم.
فهذه الأمور من أقوى الأمارات على وثاقة محمد بن خالد الطيالسي ولم يرد فيه جرح حتى من ابن الغضائري الذي نقل عنه جرحه لكثير من الثقات خطأ، فلا ينبغي التأمل في وثاقة محمد بن خالد الطيالسي.)
2- عبد الرحمن بن أبي نجران
واسمه عمرو بن مسلم التميمي ، مولى ، كوفي ، أبو الفضل ، روى عن الرضا عليه السلام ، وروى أبوه أبو نجران عن الصادق عليه السلام ، وكان عبدالرحمن ثقة ثقة ، معتمداً على ما يرويه
نقد الرجال - الجزء الثالث - ص 41

3- ابن سنان
هو عبدالله بن سنان الثقة.
قال الخوئي : ثمّ إنّ ابن سنان وإن كان له روايات عن الصادق عليه السلام، إلاّ أنّ المراد به عبد اللّه بن سنان الذي يروي عنه ابن مسكان، وابن أبي نجران، وغيرهما، ولم يوجد رواية لمحمد بن سنان عن أبي عبد اللّه عليه السلام غير مارواه الشيخ باسناده، عن الحسن بن محبوب، عن محمد بن سنان، وبكير، عن أبي عبد اللّه عليه السلام. التهذيب: الجزء 10، باب القضايا في الديّات والقصاص، الحديث 651.
وهذه الرواية فيها تحريف لا محالة، قد نشأ من سهو القلم، أو من غلط النسّاخ، فإنّ الشيخ رواها باسناده، عن الحسن بن محبوب، عن عبد اللّه بن سنان، وابن بكير، عن أبي عبد اللّه عليه السلام، الباب المزبور من التهذيب، الحديث 659.
وكذلك رواها محمد بن يعقوب. الكافي: الجزء 7، باب أنّ من قتل مؤمناً على دينه فليست له توبة (3)، الحديث 2.
معجم رجال الحديث - جزء 19 - ترجمة محمد بن سنان بن طريف

Maka Kesimpulan Kedua yang kita ambil adalah Ahlul Bayt Radhiyallaahu 'Anhum berlepas diri dari konsep / pemahaman Imamah dan pencelaan terhadap Shahabat-Shahabat Radhiyallaahu 'Anhum. Hal tersebut tidak pernah diyakini oleh Ahlul Bayt, karena konsep busuk tersebut berasal dari 'Abdullah bin Saba'.

Maka sudah seharusnya bagi orang-orang syi'ah untuk menyadari bahwa Manhaj yang mereka jalani sesungguhnya bukanlah dari Ahlul Bayt, melainkan dari gembong yahudi munafik 'Abdullah bin Saba' az-zindiq. Ahlul Bayt berlepas diri dari syi'ah, sebagaimana syi'ah berlepas diri dari Ahlul Bayt. Perbedaan antara keduanya sangat jauh bagaikan ujung timur dan ujung barat, bahkan lebih jauh lagi.

Apa yang patut dibanggakan dari aqidah yang terlahir dari musuh Islam dengan berkedok cinta Ahlul Bayt ? Wahai kaum syi'ah, kalian telah ditipu oleh Ibnu Saba, Kulaini, Majlisi, dsb sebagaimana orang-orang nashrani ditipu oleh matius dengan berkedok cinta kepada Nabi 'Isa 'alaihis-Salam.

Saya tekankan kembali, bahwa semua yang telah saya paparkan di atas adalah baru sedikit dari kebusukan-kebusukan jejak hitam 'Abdullah bin Saba, dan note ini hanya memuat sebagian kecil dari penyebutan-penyebutan 'Abdullah bin Saba' dalam kitab-kitab Syi'ah dan juga pengakuan ulama-ulama mereka sebagai sosok yang nyata. Bagaimana pun kaum Syi'ah menolak keberadaan 'Abdullah bin Saba', namun fakta tidak bisa mereka ingkari. Kitab-kitab dan pengakuan-pengakuan ulama mereka menjadi saksi atas kebusukan mereka. Dan orang-orang berakal pun dapat mengetahui, sekalipun Syi'ah masih menolak 'Abdullah bin Saba', namun pemikiran 'Abdullah bin Saba' sangat melekat kuat dalam ajaran mereka. Tidak perlu heran mengapa kaum Syi'ah begitu berkepala batu menafikan 'Abdullah bin Saba', ketahuilah bahwa ibarat "Pelacur Pun Tidak Ada Yang Suka Bila Dikatakan Pelacur!!! Padahal mereka mengetahui bahwa diri mereka memang Pelacur!!!"

Sesungguhnya agama syi'ah adalah ibarat lautan comberan yang tidak akan cukup satu halaman ini untuk memaparkan ribuan najis yang ada padanya.

Dan Kita Kaum Muslimin amatlah pantangan untuk bersatu dan hidup bersama dengan comberan hamba-hamba mut'ah. Sebagaimana Islam menolak untuk bersatu dengan yahudi!

Wallaahul Muwaffiq.