Kalangan Syiah lebih memilih melakukan ritual-ritual ratapan atas tragedi meninggalnya Imam Husein radhiyallahu anhu ketimbang melakukan hal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pada pada setiap tanggal 10 Asyuro pada bulan Muharram yang suci.
Dan menuduh orang yang berpuasa pada hari itu sebagai ekspresi gembira atas meninggalnya Imam Husein radhiyallahu anhu, astaghfirullah, sungguh tuduhan tak berdasar. Teganya kaum Muslimin puasa pada hari itu hanya untuk mengungkapkan kesyukuran atas meninggalnya cucu Nabi tersebut. Sungguh amat buruklah akhlak umat Islam terhadap keluarga Nabi tercinta, jika memang begitu maksudnya.
Padahal Nabi telah merutinkan puasa Asyura ini puluhan tahun sebelum Imam Husein terbunuh di Karbala. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam melaksanakan puasa ini sebagai ekspresi kesyukuran kepada Allah atas diselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya, dan itu terjadi pada tanggal 10 Muharram.
Namun jika diteliti kembali ke naskah kitab ulama-ulama Syiah sendiri, kita dapati bahwa mereka pun memerintahkan untuk puasa pada hari itu, bukan meratap dengan memukul-mukul badan, data itu bisa kita lihat di bawah ini,
Dan menuduh orang yang berpuasa pada hari itu sebagai ekspresi gembira atas meninggalnya Imam Husein radhiyallahu anhu, astaghfirullah, sungguh tuduhan tak berdasar. Teganya kaum Muslimin puasa pada hari itu hanya untuk mengungkapkan kesyukuran atas meninggalnya cucu Nabi tersebut. Sungguh amat buruklah akhlak umat Islam terhadap keluarga Nabi tercinta, jika memang begitu maksudnya.
Padahal Nabi telah merutinkan puasa Asyura ini puluhan tahun sebelum Imam Husein terbunuh di Karbala. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam melaksanakan puasa ini sebagai ekspresi kesyukuran kepada Allah atas diselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya, dan itu terjadi pada tanggal 10 Muharram.
Namun jika diteliti kembali ke naskah kitab ulama-ulama Syiah sendiri, kita dapati bahwa mereka pun memerintahkan untuk puasa pada hari itu, bukan meratap dengan memukul-mukul badan, data itu bisa kita lihat di bawah ini,
Dari Abu Abdillah alaihis salam, dari bapaknya, bahwa Ali alaihimas salam berkata, "Berpuasalah kalian pada hari Asyura, yaitu pada tanggal sembilan dan sepuluh, karena itu akan menghapuskan dosa setahun"
Dari Abul Hasan alaihis salam ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa aalihi wasallam berpuasa bersama Ahlul Baitnya pada hari Asyura"
Dari Ja'far, dari ayahnya alaihimas salam, ia berkata, "Berpuasa pada hari Asyura adalah penghapus dosa setahun"
(Ath-Thusi, Al-Istibshar juz 2 Bab 78, Shaumu Yaumi Asyura)
Bahkan ulama mereka yang sangat terkenal, Sayyid Al-Khu'i (dalam Kitab Ash-Shaumu 2/305) menshahihkan riwayat-riwayat tentang disunnahkannya puasa Asyura, silakan lihat kitabnya di bawah ini,
Dari Abul Hasan alaihis salam ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa aalihi wasallam berpuasa bersama Ahlul Baitnya pada hari Asyura"
Dari Ja'far, dari ayahnya alaihimas salam, ia berkata, "Berpuasa pada hari Asyura adalah penghapus dosa setahun"
(Ath-Thusi, Al-Istibshar juz 2 Bab 78, Shaumu Yaumi Asyura)
Bahkan ulama mereka yang sangat terkenal, Sayyid Al-Khu'i (dalam Kitab Ash-Shaumu 2/305) menshahihkan riwayat-riwayat tentang disunnahkannya puasa Asyura, silakan lihat kitabnya di bawah ini,
Artinya, "Adapun riwayat-riwayat yang berkaitan dengan perintah dan anjuran puasa pada hari ini adalah banyak, seperti shahihatul Qidah, "Puasa pada hari Asyura merupakan penggugur dosa setahun"
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)
-----oOo-----
No Response to "Katanya Bid'ah, Padahal Para Ulama Syiah Memerintahkan Puasa Asyura"
Posting Komentar