Sikap Imam-Imam Ahlul Bait Terhadap Penghina Shahabat Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam


موقف أئمة آل البيت ممن سب الصحابة رضي الله تعالى عنهم 

Bismillahirrahmanirrahim

Inilah madzhab Para Imam Ahlul Bait terhadap para sahabat Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam dan sikap mereka terhadap 'oknum' yang membenci serta menghina para sahabat yang mulia. Perlu diketahui , bahwa para Imam Ahlul Bait, mulai dari Amirul Mukminin Ali Ibn Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, sampai Imam Hasan Al-Askari adalah Ahlus sunnah wal jama'ah, namun syi'ah secara sepihak mengklaim mereka adalah syi'ah.

I. IMAM ALI IBN HUSEIN :

Diriwayatkan dari beliau,bahwa pada suatu ketika ada beberapa oknum menyinggung Abu Bakar, Umar, dan Utsman dengan keburukan. Setelah mereka selesai,ia berkata: " Tolong jawab saya, apakah kalian yang dimaksudkan Allah dalam firman-Nya :


الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Artinya : " Orang –orang yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar". [Al-Hasyr : 8]

Mereka menjawab : "tidak".

Ia bertanya lagi,atau mungkin kalian termasuk dalam firman Allah :

وَالَّذِينَ تَبَوَّأُوا الدَّارَ وَالْأِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 

Artinya : "Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung". [Al-Hasyr : 9]

Mereka menjawab : "tidak."

Lalu beliau berkata : Kalau begitu saya bersaksi, kalian bukan pula termasuk dalam golongan orang-orang yang difirmankan Allah tentang mereka :


وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْأِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ 

Artinya : Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang" [Al-Hasyr : 10]

Beliaupun berkata kepada mereka : "KELUARLAH…NISCAYA ALLAH AKAN MEMBALAS PERBUATAN KALIAN !"

Abu Hazim al-Madany berkata : "Saya tidak melihat seorang dari Bani Hasyim yang lebih berilmu dari Ali bin Husein, saya pernah mendengar ia ditanya : "Bagaimana sebenarnya kedudukan Abu Bakar dan Umar di sisi Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam ?".Beliau menunjuk ke arah kuburan[1] ,dan berkata : "Seperti posisi mereka saat ini".[2]
_________

[1]. Yang ia tunjuk adalah Makam Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam ,Abu Bakar,dan,Umar,yang berada di samping masjid nabawi ,jika kita melihat makam Abu Bakar ia berada dekat di samping beliau.dan begitulah kedudukan mereka saat hidup bersama Rasulullah
Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.
[2] .Siyar A'lam an-Nubala`, juz 4,hal 394.


II. IMAM MUHAMMAD IBN ALI (Al-Baqir) :

Jabir al-Ju'fi mengatakan: Muhammad bin Ali berkata kepada saya : "Hai Jabir,saya mendengar orang-orang di Irak mengaku mencintai kami (ahlul bait),tapi mereka mencela Abu Bakar dan Umar,dan mereka menyangka saya telah memerintahkan mereka melakukannya,tolong sampaikan salam saya kepada mereka; BAHWA SAYA –DEMI ALLAH– BERLEPAS DIRI DARI MEREKA. DEMI ALLAH YANG JIWA MUHAMMAD BERADA DI TANGAN-NYA (maksudnya jiwanya: Muhammad al-Baqir), BILA SAJA SAYA DIBERI KEKUASAAN, NISCAYA SAYA AKAN BERKURBAN KEPADA ALLAH DENGAN DARAH MEREKA,dan saya tidak pantas mendapatkan syafa'at Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam jika saya tidak mohon ampun dan mengharapkan rahmat bagi keduanya".

Beliau juga berkata : "Barang siapa tidak mengetahui keutamaan Abu Bakar dan Umar, berarti ia tidak tahu sama sekali tentang sunnah " [Al-Bidayah wa An-Nihaayah, juz 9 hal 211]


III. IMAM ZAID IBN ALI IBN HUSEIN :

Yahya bin Abi Bakar al-'Amiri menyatakan dalam kitabnya ar-Riyadh al-Mustathabah, ia pernah membaca perkataan Imam al-Manshur Billah bin Hamzah -beliau adalah ulama besar Zaidiyah- dalam bukunya Jawab al-Masaa`il at-Tihaamiyah, ketika menjelaskan persepsi Imam Zaid tentang sahabat, ia mengatakan : "Bahwasannya beliau (Imam Zaid bin Ali) memuji mereka secara menyeluruh dan menyebutkan kelebihan-kelebihan mereka atas yang lain". Kemudian ia lanjutkan : "Mereka adalah manusia terbaik di zaman Rasulullah dan zaman setelahnya,Semoga Allah meridhai mereka dan membalas mereka atas islam ganjaran yang baik". Ia berkata lagi : "Inilah mazhab kami, kami tidak meyatakan dengan paksaan, dan tidak menyembunyikan yang lainnya karena taqiyyah. ADAPUN MEREKA YANG LEBIH RENDAH DARI KAMI DALAM KEDUDUKAN DAN KEMAMPUAN, BERANI MENCACI MAKI, MELAKNAT, MERENDAHKAN DAN MENUDUH PARA SAHABAT, KAMI BERLEPAS DIRI KEPADA ALLAH DARI PERBUATAN MEREKA, dan inilah ilmu leluhur yang sampai kepada kami mulai dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu.

Ada pula orang-orang pada bagian ini,menyangka loyalitas tertinggi adalah dengan menghina sahabat radhiyallahu 'Anhum dan berlepas diri dari mereka, namun sebenarnya mereka telah berlepas diri dari Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam tanpa mereka sadari.

 

IV. IMAM JA'FAR AL-SHADIQ :

Suatu hari beliau menngisahkan tentang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.beliau berkata : "Sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ada 12.000 orang, 8.000 dari Madinah, 2.000 dari Mekah,dan 2.000 lagi dari mereka yang dimerdekakan.Dan tidak satupun dari mereka berfaham Qadariyah, Murji`ah, Haruri, Mu'tazilah, atau ahli ra'yi (maksudnya hanya mengandalkan akal dalam berpendapat),mereka menangis siang dan malam,dan sebagian mereka berkata : "Ya Allah,wafatkanlah kami,sebelum kami memakan roti khamir" (roti yang adonannya pakai ragi).[1]

Apabila tidak ada di antara sahabat, satupun yang berfaham Murji`ah, Haruri, Mu'tazilah, atau ahli ra'yi, lalu bagaimana mungkin di antara mereka ada yang lebih jelek dari itu semua (munafiq) ! sebagaimana dituduhkan oleh orang-orang yang menuruti hawa nafsunya (Syi'ah Rafidhah,cs) ?!
______________

[1] . Al-Khishal,hal 638.hadits no.15. Bihar al-Anwar,juz 22,hal 305.


V. IMAM ABDULLAH IBN HASAN IBN HASAN IBN ALI Radhiyallahu 'Anhum :

Al-Hafidh Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari Abi Khalid al-Ahmar, ia berkata : Saya bertanya kepada Abdullah bin Hasan tentang Abu Bakar dan Umar. Ia menjawab : "Semoga Allah memberikan shalawat bagi mereka berdua, DAN TIDAKKAN MENDAPAT SHALAWAT ORANG YANG TIDAK BERSHALAWAT KEPADA MEREKA BERDUA."[1]
____________

[1] . Shalawat di sini maksudnya adalah doa.Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ 

Artinya : "dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka". [At-Taubah:103].
 
Begitu pula sabda Rasulullah,yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari : "Ya Allah, berilah shalawat untuk keluarga Abi Aufa". [Kitab zakat,no.63].

Dari hadits Jabir bin Abdillah;bahwa seorang wanita berkata pada Rasulullah:Ya Rasulullah bershalawatlah untukku dan suamiku.Rasulullah kemudian bersabda : "Semoga Allah memberi shalawat bagimu dan suamimu". [Hadits riwayat Abu Daud,kitab sujud al-Qur`an, bab shlawat bagi selain Nabi, dengan sanad shahih].

Dari dalil-dalil di atas,jelaslah bahwa yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah do'a. Dan inilah yang dimaksudkan oleh Imam Abdullah bin Hasan Rahimahullah.

Wallahu A'lam

Sumber : Sahabat Dan Ahlul Bait Pun Saling Memuji (Ats-Tsana' al Mutabadil Bainal Aal wal Ashaab ).
Oleh : Sentral Riset dan Pengkajian Di Mabarrah Ahlul Bait dan Sahabat, Kuwait. (http://www.almabarrah.net/wp-content/uploads/2012/07/r7ma.pdf)

……..

Pertanyaan :

Setelah membaca pernyataan Para Imam Ahlul Bait, apakah mereka yang membenci dan menghina para Sahabat,adalah pecinta Ahlul Bait atau sebaliknya ???
 

-----oOo-----
 


Related Posts

No Response to "Sikap Imam-Imam Ahlul Bait Terhadap Penghina Shahabat Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam"

Posting Komentar