Oleh : Al-Akh Aditya Riko -Hafizhahullah -
Mazhab Syiah : Kajian Al-Quran Dan Sunnah, terbitan Muthahhari Press. Versi bahasa Inggrisnya Peshawar Nights, atau versi Arabnya Layali Bisyawar (ليالي بيشاور)
Dari penerbitnya, dikatakan :
- Buku yang ada di tangan Anda adalah hasil dari sebuah diskusi panjang berkenaan dengan masalah-masalah pokok agama. Penulisnya, Ayatullah Sayyid Muhammad al-Musawi, adalah salah seorang ulama besar Iran yang identik dengan mazhab Syiah. Beliau, melalui penelitian yang mendalam-dari berbagai kitab yang diakui oleh dua mazhab besar di dalam Islam- berusaha mengungkapkan kebenaran.
Intinya buku ini adalah kompilasi dialog Sunnah-Syiah yang dilakukan oleh ulama Syiah dari Iran dengan ulama di Afghanistan.
Kelihatannya buku ini sangat ilmiah, dikesankan dengan banyaknya
rujukan yang diobral untuk memperkuat argumentasi. Tetapi kenyataannya
buku ini hanya menambah daftar kedustaan-kedustaan yang dilakukan oleh
propagandis Syiah dalam rangka menipu manusia.
Note ini
hanya akan memberikan satu contoh saja bagaimana buku ini menipu
manusia, yaitu menipu dengan cara mengobral rujukan kitab yang sangat
banyak, tetapi kalau dilakukan cross-check ternyata tingkat akurasinya
sangat kecil, sehingga siapapun yang membacanya dengan teliti akan dapat
melihat kedustaannya.
Mazhab Syiah hal. 246
Dalam rangka mengingkari keutamaan Ummul Mu'minin 'Aisyah ra, penulis buku ini menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, ketika turun ayat :
"Katakan: Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kecintaan di dalam kekeluargaan. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu..." (QS al-Syura [42]:23). Saat itu para Shahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Siapakah kerabat keluargamu yang Allah wajibkan untuk dicintai ?" Rasulullah Saw menjawab, "Ali, Fatimah, Hasan dan Husain."
Dalam rangka mengingkari keutamaan Ummul Mu'minin 'Aisyah ra, penulis buku ini menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, ketika turun ayat :
"Katakan: Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kecintaan di dalam kekeluargaan. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu..." (QS al-Syura [42]:23). Saat itu para Shahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Siapakah kerabat keluargamu yang Allah wajibkan untuk dicintai ?" Rasulullah Saw menjawab, "Ali, Fatimah, Hasan dan Husain."
Dari foto diatas terlihat bahwa sebelum penulis buku ini menyebutkan
hadits dimaksud, dia menyebutkan banyak kitab referensi, diantaranya
adalah Bukhari dan Muslim dalam Shahihnya, dan lain-lain. Pertanyaannya, di bagian mana Shahih Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits tersebut ?
Karena penulis juga menyebutkan Durul Mantsur, mari kita lihat Durul Mantsur Imam al-Suyuthi.
Halaman 149 :
Imam al-Suyuthi menyebutkan hadits tersebut :
وَأخرج ابْن الْمُنْذر وَابْن أبي حَاتِم وَالطَّبَرَانِيّ وَابْن مرْدَوَيْه بِسَنَد ضَعِيف من طَرِيق سعيد بن جُبَير عَن ابْن عَبَّاس قَالَ: لما نزلت هَذِه الْآيَة {قل لَا أَسأَلكُم عَلَيْهِ أجرا إِلَّا الْمَوَدَّة فِي الْقُرْبَى} قَالُوا: يَا رَسُول الله من قرابتك هَؤُلَاءِ الَّذين وَجَبت مَوَدَّتهمْ قَالَ: عَليّ وَفَاطِمَة وولداها
________________
وقال ابن كثير: وهذا إسناد ضعيف
- Telah mengeluarkan Ibn al-Mundzir dan Ibn Abi Hatim dan al-Thabrani dan Ibn Mardawaih dengan sanad dha'if dari jalur Sa'id bin Jubair dari Ibn Abbas, beliau berkata, .....dst.
- Melihat catatan kaki juga ada perkataan Ibn Katsir yang menyatakan sanadnya dha'if.
Lantas
kemanakah para Syaikh, Ulama yang disebutkan hadir dalam dialog
tersebut? Apakah mereka tidak ada yang mengenal Shahih Bukhari Muslim,
apakah mereka tidak ada yang peduli tentang shahih tidaknya suatu
riwayat hadits ?
Itulah satu contoh kedustaan
yang ada dalam malam-malam di Peshawar, sedangkan di bagian lain masih
banyak bertebaran kedustaan-kedustaan lainnya.
Silahkan lihat disini :
No Response to "Malam-Malam Di Peshawar ... Malam-Malam Dagelan"
Posting Komentar