MABRUUK.. SYAIKH DR. UTSMAN IBN MUHAMMAD AL-KHAMIS


Kami ucapkan selamat kepada Syaikh Utsman Ibn Muhammad Al-Khamis Al-Tamimi, atas diterimanya tesis beliau yang berjudul ' Al-Muraja'at – Dirasah Naqdiyah Haditsiyah ' ; dengan predikat 'Mumtaz' ( cumlude ). Dan dengan ini beliau resmi bergelar Doktor.

Syaikh Utsman Al-Khamis adalah salah satu figur Ulama Sunnah yang berada di front terdepan menghadapi para tokoh agama Syi'ah. Beliau adalah salah seorang murid Syaikh Utsaimin Rahimahullah. Selain berhasil mengalahkan mereka dalam berbagai debat, Beliau juga aktif mengungkap kesesatan Syi'ah Imamiah dalam karya-karya tulis dan kajian Beliau.

Salah satu debat Beliau : http://www.youtube.com/watch?v=11_UD6nE1XI

Tesis beliau ' Al-Muraja'at – Dirasah Naqdiyah Haditsiyah ', adalah studi kritis terhadap hadits-hadits dan isi kitab Al-Muraja'at, karya Abdul Husein Syarafuddin Al-Musawi(1). Beliau menegaskan bahwa hampir semua hadits yg terdapat dalam kitab ini lemah dan banyak yang maudhu'.

Kitab Al-Muraja'at sendiri adalah salah satu kitab besar syi'ah, mereka menjadikannya referensi sekaligus argument bahwa mereka adalah penggalang taqrib (pendekatan) dengan Ahlus Sunnah. Menurut penulisnya Abdul Husein, kitab tersebut berisi dialog antara dirinya dengan Syaikh Al-Azhar di masanya Syaikh Salim Al-Bisyri. Syaikh Utsman Al-Khamis memberitakan kitab tersebut telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa dunia, dan disebarkan secara luar biasa.

Di antara kesimpulan tentang kitab Al-Muraja'at :

[1]. Hadits-hadits yg diangkat oleh Abdul Husein dalam kitabnya Muraja'at semuanya dha'if, bahkan kebanyakan maudhu'(palsu). (http://www.saaid.net/Doat/Zugail/163.htm)

[2]. Diskusi antara Abdul Husein dengan Syaikh Salim Al-Bisyri adalah diskudi imajiner ( khayalan ), diskusi tersebut hakikatnya adalah diskusi antara Abdul Husein dengan Abdul Husein sendiri.

[3]. Kitab Muraja'at baru muncul 30 tahun setelah wafatnya Syaikh Bisyri. Jika klaim Abdul Husein benar bahwa Syaikh Bisyri menjadi Syi'ah, mengapa kitab tersebut tidak dikeluarkan semasa Syaikh masih hidup ?

[4]. Tatanan bahasa, pilihan kata, bahkan semua tanda baca sama. Maksudnya tidak ada perbedaan antara susunan bahasa Syaikh Bisyri (Mesir) Sunni dengan Abdul Husein (Libanon) Rafidhi. Ini adalah indikasi kuat bahwa dialog tersebut murni karya Abdul Husein.

[5]. Bahasa Syaikh Azhar dalam kitab Muraja'at sangat rendah, sangat merendahkan diri, penurut, dan tunduk kepada Abdul Husein. Padahal beliau adalah ulama besar Azhar saat itu, beliau juga ulama sunni terbesar dalam ilmu hadits di masanya .Sedangkan Abdul Husein adalah seorang pemuda yg sebelumnya majhul, dan ia baru dikenal setelah menulis KITAB Al-Muraja'at. Abdul Husein juga mengklaim dialog tersebut berlangsung pada tahun 1329 H, berarti pada saat itu Syaikh Azhar berumur 80 tahun, dan Abdul Husein 40 tahun.

[6]. Abdul Husein mengklaim bahwa Syaikh Azhar menerima semua hadits yang disampaikan oleh Abdul Husein, padahal hadits-hadits tersebut kebanyakan hadits maudhu' (palsu). Maka, apakah mungkin Syaikh Bisyri yang notabene pakar hadits menerima hadits maudhu' dan membenarkannya ?

Semoga Allah memberkahi karya beliau, sehingga kitab bantahan tersebut juga dapat menyadarkan para pemeluk agama syi'ah tentang hakikat manhaj dusta yang ditempuh ulama mereka.

Situs resmi Syaikh Utsman :
http://www.facebook.com/othmanalkhamis
http://www.almanhaj.com/

______________

(1). Di dalam Islam, nama seperti ini (Abdul Husein) dilarang, sebab artinya adalah 'hamba Husein', sedang kita semua adalah hamba Allah, begitu pula sayyiduna Husein juga hamba Allah.

----oOo----



Related Posts

No Response to "MABRUUK.. SYAIKH DR. UTSMAN IBN MUHAMMAD AL-KHAMIS"

Posting Komentar