Location : Home
»
Aqidah
» Berkurangnya Iman Fathimah [Versi Syi'ah] Dan Para Wanita Ketika Haidh Dalam Agama Syi'ah
Oleh : Al-Akh Aditya Riko -Hafizhahullah-
Rasulullah Saw bersabda kepada para wanita :
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنّ
"Aku tidak melihat orang yang kurang akal dan diin (agama) yang dapat
menghilangkan akal orang laki-laki yang teguh dari salah seorang dari
kalian."
Makna dari berkekurangan diin (agama) dijelaskan oleh Rasulullah Saw :
أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا
"Bukankah ketika wanita haidh dia tidak shalat dan puasa ?" Kami
menjawab, "Benar" Beliau Saw melanjutkan, "Maka itulah kekurangan
agamanya (diinihaa)". (Shahih al-Bukhari)
Khutbah imam Ali versi Syiah :
Khutbah imam Ali versi Syiah :
إِنَّ النِّسَاءَ نَوَاقِصُ الاْيمَان
"Sesungguhnya wanita itu kurang iman"
Imam Ali (versi syi'ah) juga menjelaskan maksud kurang iman :
فَأَمَّا نُقْصَانُ إِيمَانِهِنَّ فَقُعُودُهُنَّ عَنِ الصَّلاةِ وَالصِّيَامِ فِي أَيَّامِ حَيْضِهِنَّ
"Adapun kurangnya iman mereka karena tidak dapat shalat dan dan puasa ketika mereka haidh." (Nahjul Balaghah)
Pointnya adalah :
Pointnya adalah :
- Menurut penjelasan Rasulullah Saw, wanita kurang dalam hal "diin" (agama) karena ketika haidh tidak dapat shalat dan puasa.
- Sedangkan menurut imam Ali (versi syiah) wanita kurang dalam hal "iman" karena ketika haidh tidak dapat shalat dan puasa.
Bagaimana menurut anda ? Mana yang benar ? Wanita itu kurang agamanya
atau kurang imannya (dalam hal tidak bisa shalat dan puasa di saat
haidhnya) ?
Wanita dikatakan kurang agamanya ketika haidhnya tidak bisa shalat dan puasa, hal tersebut bukanlah celaan dan dosa, karena pada dasarnya diin adalah tuntunan, aturan yang berasal dari Allah, dan kekurangan tersebut berasal dari ketetapan Allah.
Tetapi ketika dikatakan wanita kurang imannya, bagaimana menjelaskannya ? Barangkali dari sini muncul desas-desus bahwa Fatimah ra tidak pernah mengalami haidh, untuk mengecualikan beliau ra dari perkataan imam Ali (versi Syiah) diatas, yaitu wanita yang haidh itu kurang iman. Sayangnya desas desus ini bertentangan dengan riwayat shahih (versi syiah juga) berikut ini:
Wanita dikatakan kurang agamanya ketika haidhnya tidak bisa shalat dan puasa, hal tersebut bukanlah celaan dan dosa, karena pada dasarnya diin adalah tuntunan, aturan yang berasal dari Allah, dan kekurangan tersebut berasal dari ketetapan Allah.
Tetapi ketika dikatakan wanita kurang imannya, bagaimana menjelaskannya ? Barangkali dari sini muncul desas-desus bahwa Fatimah ra tidak pernah mengalami haidh, untuk mengecualikan beliau ra dari perkataan imam Ali (versi Syiah) diatas, yaitu wanita yang haidh itu kurang iman. Sayangnya desas desus ini bertentangan dengan riwayat shahih (versi syiah juga) berikut ini:
أَبُو عَلِيٍّ الْأَشْعَرِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مَهْزِيَارَ قَالَ كَتَبْتُ إِلَيْهِ ( عليه السلام ) امْرَأَةٌ طَهُرَتْ مِنْ حَيْضِهَا أَوْ مِنْ دَمِ نِفَاسِهَا فِي أَوَّلِ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ثُمَّ اسْتَحَاضَتْ فَصَلَّتْ وَ صَامَتْ شَهْرَ رَمَضَانَ كُلَّهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ تَعْمَلَ مَا تَعْمَلُ الْمُسْتَحَاضَةُ مِنَ الْغُسْلِ لِكُلِّ صَلَاتَيْنِ فَهَلْ يَجُوزُ صَوْمُهَا وَ صَلَاتُهَا أَمْ لَا فَكَتَبَ ( عليه السلام ) تَقْضِي صَوْمَهَا وَ لَا تَقْضِي صَلَاتَهَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ( صلى الله عليه وآله ) كَانَ يَأْمُرُ فَاطِمَةَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهَا وَ الْمُؤْمِنَاتِ مِنْ نِسَائِهِ بِذَلِكَ
"Abu Ali al-Asy'ari dari Muhammad ibn Abdil Jabbar dari Ali ibn Mahziyar dia berkata : Aku menulis kepadanya (imam alaihis salam), seorang wanita bersuci dari haidh atau dari darah nifas pada awal hari bulan Ramadhan kemudian mengalami istihadhah maka dia shalat dan puasa sepanjang ramadhan tanpa melakukan apa yang dilakukan orang-orang yang mengalami istihadhah yaitu mandi di setiap sebelum shalat, apakah boleh puasanya dan shalatnya atau tidak ? Dia (imam alaihissalam) menulis balik : qadha' puasanya dan tidak usah mengqadha' shalatnya, bahwa sesungguhnya Rasulullah (Shallallahu 'Alaihi wa Aalih) dulu memerintahkan FATHIMAH Shalawatullahi 'Alaiha dan Mu'minat dari Istri-Istrinya untuk melakukan hal tersebut." [al-Kafi juz 4 bab Shaum Al-Ha'idh Wa Al-Mustahaadhah, di-Shahihkan Al-Majlisi di Miratul Uqul 16/340]
Riwayat tersebut jelas sekali menunjukkan bahwa Fathimah juga mengalami haidh, karena Rasulullah Saw memerintahkan sesuatu yang berkaitan dengan kasus wanita haidh yang kemudian mengalami istihadhah, dimana perintah tersebut ditujukan juga kepada Fathimah.
Ternyata Fathimah mengalami haidh. Apa Fathimah juga termasuk kurang iman ? Atau, Nahjul Balaghah diatas bukanlah puncak kefasihan imam Ali, tapi hanya puncak kefasihan hasil karangan kaum majusi ?
-----oOo-----
Seorang rafidhi busuk yang memakai nama Malik Al-Asytar berkomentar bodoh ketika mencoba untuk membantah note di atas pada note fb Aditya Riko. Berikut ini cuplikannya :
Malik Al-Asytar berkata :
تفضل الهامش المذكور تحت الرواية
(1) رواه الشيخ - رحمه الله - في التهذيب ج 1 ص 44 كذلك وفى بعض نسخ الكتاب وبعض نسخ التهذيب [وكان يأمر بذلك المؤمنات] ونقل من الفقيه " ان رسول الله (صلى الله عليه وآله) كان يأمر المؤمنات من نسائه بذلك " وهكذا في العلل أيضا. ولا يدل الخبر - على تقدير الزيادة على أنها عليها السلام كانت تر الدم وقد تكاثرت الروايات أنها عليها السلام لم تر حمرة قط وهى صريحة بانها لم تطمث ولم تحض فالمراد أنه (صلى الله عليه وآله) كان يأمرها أن تأمر بذلك المؤمنات واحتمل بعض العلماء (على ما في الحدائق) أن المراد بفاطمة هنا بنت أبى حبيش المذكورة في ابواب الحيض والاستحاضة لانها كانت مشهورة بكثرة الاستحاضة والسؤال عن مسائلها في ذلك الزمان وعلى هذا يكون ذكر السلام بعد لفظ فاطمة من توهم بعض الرواة او النساخ بانها الزهراء عليها السلام.
وهذا شرح المجلسي للرواية الذي نقلة منه التصحيح بدون الشرح:
(4): حسن.
و كان المراد أنه صلى الله عليه و آله كان يأمرها أن
تأمر النساء المؤمنات بذلك
لأنها عليها السلام
كانت متبرئة من الحيض كما ورد في الأخبار أنها كانت كالحورية لا ترى الدم
ooo.. iye lupe ketawe...wkwkwk
Aditya Riko menjawab :
Ketawa ente kurang panjang lik...
Kulaini w 329 H, sanadnya :
أبوعلي الاشعري، عن محمد بن عبدالجبار، عن علي بن مهزيار
yg dari alilal : Syaikh Shaduq w 381 H, sanadnya :
أبى رحمه الله قال حدثنا سعد بن عبد الله قال حدثنا أحمد بن إدريس عن محمد بن أحمد عن محمد بن عبد الجبار عن علي بن مهزيار
lihat disini : http://bit.ly/JVTgib
tu kenapa yg datang belakangan ngilangin kata Fathimah shalawatullahi alaiha...???
sementara yg ane tau abu ali al-asy'ari itu dg ahmad bin idris org yg sama...jadi siapa yg ngilangin kata fathimah shalawatullahi alaiha ? syaikh shaduq ? bapaknya ? atau sa'ad bin abdullah ? Juga itu di al-'ilal ada Muhammad bin Ahmad msh blm tau gw...
pasti ada apa-apa neh....yg riwayat datang duluan pan udh disohihin ama majlisi...
trus yg ini (spekulasi juga) : أن المراد بفاطمة هنا بنت أبى حبيش
masalahnya kenapa pake shalawatullahi alaiha ? mang ente kalo baca shalawat itu org bintu abi hubaisy masuk ahlulbait juga ya ? baru tau ane hehehe...
sok lanjutin ketawanya lik, yg lebar yak ^_^
Kulaini w 329 H, sanadnya :
أبوعلي الاشعري، عن محمد بن عبدالجبار، عن علي بن مهزيار
yg dari alilal : Syaikh Shaduq w 381 H, sanadnya :
أبى رحمه الله قال حدثنا سعد بن عبد الله قال حدثنا أحمد بن إدريس عن محمد بن أحمد عن محمد بن عبد الجبار عن علي بن مهزيار
lihat disini : http://bit.ly/JVTgib
tu kenapa yg datang belakangan ngilangin kata Fathimah shalawatullahi alaiha...???
sementara yg ane tau abu ali al-asy'ari itu dg ahmad bin idris org yg sama...jadi siapa yg ngilangin kata fathimah shalawatullahi alaiha ? syaikh shaduq ? bapaknya ? atau sa'ad bin abdullah ? Juga itu di al-'ilal ada Muhammad bin Ahmad msh blm tau gw...
pasti ada apa-apa neh....yg riwayat datang duluan pan udh disohihin ama majlisi...
trus yg ini (spekulasi juga) : أن المراد بفاطمة هنا بنت أبى حبيش
masalahnya kenapa pake shalawatullahi alaiha ? mang ente kalo baca shalawat itu org bintu abi hubaisy masuk ahlulbait juga ya ? baru tau ane hehehe...
sok lanjutin ketawanya lik, yg lebar yak ^_^
Malik Al-Asytar : ............................ [Terdiam hingga sekarang]
-----oOo-----
No Response to "Berkurangnya Iman Fathimah [Versi Syi'ah] Dan Para Wanita Ketika Haidh Dalam Agama Syi'ah"
Posting Komentar