Surah Al-Ma'idah Ayat 67 Tidak Ada Kaitannya Dengan Imamah

Oleh : Al-Akh Aditya Riko Hafizhahullah

Betulkah surah al-Ma’idah ayat 67 berkaitan dengan imamah adalah atas kesepakatan ahli tafsir Sunnah dan Syiah ? Sebetulnya tidak perlu mencari berbagai referensi untuk menyatakan bahwa hal tersebut adalah klaim yang tidak benar. Karena sudah jelas justru perbedaan pokok antara sunni dan syiah adalah masalah imamah.
 
 

Ahli Tafsir Sunnah dan Syi'ah bersepakat bahwa ayat ini diturunkan di Ghadir Khum mengenai 'Ali AS untuk melaksanakan urusan Imamah

Ada pesan yang masuk ke inbox dengan judul ‘Sempuranya Islam adalah dengan Risalah Rasulullah SAWW dan Wilayah Ali SA ‘, yang menjadi topik di http://www.facebook.com/topic.php?uid=143672432321311&topic=251

Surah al-Ma’idah ayat 67 :

"Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan anamatNya. Allah memelihara kamu dari (gangguan ) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. "

Kemudian setelah  mengutip ayat 67 surah al-Ma’idah tersebut, "penulis pesan" menyatakan bahwa “Ahli Tafsir Sunnah dan Syi'ah bersepakat bahwa ayat ini diturunkan di Ghadir Khum mengenai 'Ali AS untuk melaksanakan urusan Imamah.”

Sebagaimana ditulis di awal, mana mungkin ada kesepakatan tersebut sementara perbedaan pokok antara sunni dan syiah adalah masalah imamah ini. Tetapi baiklah kita kutipkan bagaimana pandangan salah satu ulama tafsir sunni, yaitu Imam Ibnu Jarir at-Thabari. Setelah menyebutkan ayat 67 surah al-Ma’idah, beliau menyatakan :

وهذا أمر من الله تعالى ذكره نبيَّه محمدًا صلى الله عليه وسلم، (1) بإبلاغ هؤلاء اليهود والنصارى من أهل الكتابين الذين قصَّ تعالى ذكره قَصَصهم في هذه السورة

"Ini adalah perintah Allah ta'ala yang disebutkan Nabi Saw untuk disampaikan kepada Yahudi dan Nashara dari ahli kitab yang kisahnya disebutkan Allah dalam surat ini."
ref : http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=1623&idto=1623&bk_no=50&ID=1631

Penafsiran dari Imam Ibnu jarir diatas sudah cukup menyatakan bahwa tidak ada yang namanya kesepakatan antara ahli tafsir sunnah dan syiah, yang mengaitkan ayat 67 surah al-Ma’idah ini dengan imamah Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Yang ada justru perbedaan.

Untuk lebih jelasnya, bisa kita lihat ayat lengkapnya, yaitu surah al-Ma’idah ayat 66-68 :

وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ مِنْهُمْ أُمَّةٌ مُقْتَصِدَةٌ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ سَاءَ مَا يَعْمَلُونَ
Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka. (al-Ma’idah : 66)

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (al-Ma’idah : 67)

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّى تُقِيمُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (al-Ma’idah : 68)

Kalau melihat ayat tersebut diatas dan penafsiran dari Imam Ibnu Jarir, jelas menunjukkan perbedaan dengan tafsir yang dikemukakan oleh syiah. Sebab ayat yang dari asalnya membicarakan ahli kitab, tiba-tiba oleh syiah dipalingkan kepada peristiwa pembai’atan Imam Ali  yang terjadi pada saat haji wada’.

Penafsiran tersebut justru aneh, apakah pembai’atan Imam ‘Ali ini dilakukan di depan para ahli kitab ? Atau, rombongan haji wada’ tersebut terdiri dari orang-orang kalangan ahli kitab ?

Selain itu, pembicaraan ayat 67 surah al-Ma’idah atau sering disebut dengan ayat tabligh ini tidak lepas dari hadits Ghadir Khum, dimana nabi Saw bersabda :

مَنْ كُنْتُ مَوْلَاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلَاهُ

Kita sudah membaca penjelasan mengenai keshahihan hadits ini, apalagi dari kaum syiah yang kalau membicarakan hadits ini sudah seperti dagang kitab. Tidaklah perlu mengobral kitab, sebab para ulama juga sudah menyatakan keshahihan hadits ini. Yang menjadi pertanyaan, apakah hadits ini terkait dengan ayat 67 surah al-Ma’idah tersebut diatas ? Atau terkait dengan pelantikan Imam ‘Ali sebagai khalifah setelah Nabi Saw ?

Disini  kita sebutkan satu saja riwayat dari Musnad Imam Ahmad, yang menunjukkan bahwa hadits tersebut tidak terkait dengan ayat 67 al-Ma’idah, tidak pula terkait dengan pelantikan kekhalifahan, melainkan pembelaan Nabi Saw kepada Imam ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu dari gerutuan pasukannya.

حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي غَنِيَّةَ عَنِ الْحَكَمِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ بُرَيْدَةَ قَالَ
غَزَوْتُ مَعَ عَلِيٍّ الْيَمَنَ فَرَأَيْتُ مِنْهُ جَفْوَةً فَلَمَّا قَدِمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرْتُ عَلِيًّا فَتَنَقَّصْتُهُ فَرَأَيْتُ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَغَيَّرُ فَقَالَ يَا بُرَيْدَةُ أَلَسْتُ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ كُنْتُ مَوْلَاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلَاهُ

Telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Dukain telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Ghaniyyah dari Al Hakam dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dari Buraidah berkata: Aku perang bersama 'Ali di Yaman, aku melihat sikap dingin darinya, saat aku tiba dihadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, aku menyebut-nyebut Ali, aku mencelanya lalu aku melihat rona muka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berubah kemudian bersabda: Hai Buraidah! Bukankah aku lebih utama bagi orang-orang mu`min melebihi diri mereka. Aku menjawab: Benar wahai Rasulullah! Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa pun yang walinya adalah Aku maka 'Ali adalah walinya."


Related Posts

No Response to "Surah Al-Ma'idah Ayat 67 Tidak Ada Kaitannya Dengan Imamah"

Posting Komentar