نحن أسود السنة لكشف حقائق الشيعة

"Engkau Wahabiy!" ... Begitulah kebiasaan kaum Syi'ah ketika melihat Kaum Muslimin yang berpegang teguh pada Manhaj Ahlus Sunnah. Siapa pun yang menentang kesesatan Syi'ah, maka para pemeluk agama Syi'ah langsung menyatakan kepada orang yang menentang tersebut dengan sebutan "Wahabiy". Dan sesungguhnya tuduhan mereka tersebut adalah tuduhan dusta belaka dikarenakan hati mereka sakit tatkala mereka tidak mampu menjilat Kaum Muslimin untuk berukhuwah dengan agama mut'ah mereka (Syi'ah).

Jika ada Syi'ah yang berkata bahwa takfir mereka khusus terhadap "Wahabiy", namun tidak berlaku pada NU, Muhammadiyyah, dan lain sebagainya,.. maka janganlah anda sampai tertipu oleh mulut dusta mereka yang dididik oleh aqidah taqiyyah mereka, karena selain fakta seperti awal pembukaan di atas, sesungguhnya setiap Kaum Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah adalah KAFIR di mata Syi'ah.

Maka dari itu, hendaklah setiap Kaum Muslimin selalu waspada dari slogan-slogan palsu taqrib Sunniy-Syi'ah yang sesungguhnya taqrib tersebut memang dihembuskan oleh Syi'ah. Tidak ada dari Kaum Muslimin yang rela bersatu dengan Syi'ah yang aqidah mereka (Syi'ah) senantiasa mati-matian mencela Aqidah Islam yang sesungguhnya.

-----------

Seorang 'ulama' Syiah menyatakan bahwa kaum Muslimin wahabi itu najis, sehingga jika bersalaman dengan mereka orang Syiah diharuskan mencuci tangannya, berikut fatwa dari ulama Syiah, Sayyid Ali Al-Milani,

Pertanyaan: Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, -semoga Allah tetap melanggengkanmu dalam kebaikan- apa hukum berjabat tangan dengan wahabi?

Jawab: Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum...Sesungguhnya kita diperintahkan agar bergaul kepada semua manusia dengan hubungan yang baik, bahkan sampai kepada orang kafir atheis. Dan juga tetap menjaga adab-adab bermasyarakat dan akhlak yang baik kepada semua, hanya saja wahabi itu orang-orang najis, dan wajib menyucikan tangan setelah berjabatan tangan, meskipun tangan anda lembab.

Masya Allah, biadabnya mereka terhadap saudaranya sesama muslim, sedangkan orang kafir atheis pun selamat dari vonis najis, na'udzubillah.

(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)

-----oOo-----